BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perang
Dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari
konflik-konflik kepentingan dan perebutan supremasi serta perbedaan ideologi
antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang
dipimpin oleh Uni Soviet yang terjadi antara tahun 1947-1991.
Persaingan
keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan
tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan
nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan
berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi.
Istilah
"Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard
Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan
yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dari uraian singkat mengenai Perang
Dingin di atas, penulis ingin mengkaji lebih dalam lagi mengenai “Keadaan Dunia
Pada Masa Perang Dingin”.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sejarah.
2. Mengidentifikasi peristiwa perang dingin.
3. Mengidentifikasi dan Mendeskripsikan perkembangan politik
pada masa perang dingin.
C. Permasalahan
1. Identifikasi
perang dingin?
2. Mendeskripsi
latar belakang
perang dingin?
3. Identifikasi
faktor penyebab terjadinya perang dingin?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perang Dingin
Perang
Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa Rusia: Холо́дная война́, Kholodnaya
voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik,
ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut
Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi
antara tahun 1947—1991.
B. Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin
Latar
Belakang terjadinya perang dingin adalah sebagai berikut:
1. Munculnya Amerika Serikat sebagai
negara pemenang perang di pihak Sekutu (Inggris, Perancis, dan AS). AS berperan
besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan
perekonomiannya.
2. Munculnya Rusia (Uni Soviet) sebagai
negara besar dan berperan membebaskan Eropa bagian Timur dari tangan Jerman dan
membangun perekonomian negara-negara di Eropa Timur. Uni Soviet meluaskan
pengaruhnya dengan mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai
negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Albania, Hongaria, Rumania, Polandia, dan
Cekoslowakia sehingga negara-negara tersebut masuk dalam pemerintahan komunis
Uni Soviet.
3. Munculnya negara-negara yang baru
merdeka setelah Perang Dunia II di luar wilayah Eropa. Dampaknya muncul 2
kelompok negara di dunia yaitu negara-negara maju dengan negara-negara berkembang,
yang memberikan pengaruh bagi perkembangan politik dan ekonomi dunia.
C. Faktor-faktor Penyebab Perang Dingin
1. Perbedaan
Paham
Amerika
Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/
ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis
sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang
mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme berkembang dengan
subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa
paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena
negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya
untuk rakyat.
2. Keinginan untuk Berkuasa
AS
dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara
yang baru. AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang
berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat
yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat
menjauhkan pengaruh sosialis komunis.
3. Persaingan
Kekuatan Militer
Guna mengatasi berbagai perbedaan
yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa maka negara-negara Eropa Barat
dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal dengan nama NATO
(North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara.
Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan
pakta pertahanan yaitu PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet,
Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
D. Dampak
Perang Dingin
Dampak
perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet tampak pada:
1) Bidang Politik
Amerika
Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara
demokrasi agar hak asasi manusia dapat dijamin. Bagi negara-negara yang
sebelumnya kalah seperti Jerman dan Jepang berkembang pula kapitalisme selain
demokrasi. Negara-negara tersebut dapat sehaluan dengan AS dan merupakan negara
pengaruhnya.
Uni
Soviet dengan paham sosialis-kominunis mendengungkan pembangunan negara dengan
Rencana Lima Tahun. Cara tersebut dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Bagi
negara satelit (dibawah pengaruh) Uni Soviet yang melakukan penyimpangan akan
ditindak keras oleh US seperti contohnya Polandia dan Hongaria. Demi kepentingan
politik, ekonomi, dan militer kedua negara adikuasa tersebut menjalankan
politik pecah belah sehingga beberapa negara menjadi terpecah seperti Korea,
Vietnam, dan Jerman.
2) Bidang Ekonomi
AS
sebagai negara kreditor terbesar memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi
kepada negara-negara yang sedang berkembang berupa Marshall Plan. AS juga
memberikan bantuan ”Grants in Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan kewajiban
mengembalikan berupa dollar atau dengan membeli barang-barang Amerika Serikat.
Bagi negara-negara di Asia Presiden Truman mengeluarkan “The Four Points
Program for the Economic Development in Asia” berupa teknik dalam wujud
perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal dari sektor
swasta di Amerika Serikat yang disalurkan oleh pemerintah kepada negara-negara
yang sedang berkembang.
Dengan
adanya perang dingin ini maka berbagai bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan antara Eropa Timur dan Eropa Barat tidak dapat terjalin. Kegiatan
tersebut terhambat karena negara-negara Eropa merasa kawatir jika suatu saat
wilayahnya akan dijadikan sasaran adu kekuatan oleh kedua negara adikuasa
tersebut. Dampaknya perekonomian antara blok barat (negara-negara Eropa Barat)
dan blok timur (negara-negara Eropa Timur) tidak seimbang dimana negara-negara
blok barat jauh lebih maju daripada blok timur.
3) Bidang
Militer
Perebutan
pengaruh antara AS dan US dalam pakta pertahanan. Negara-negara barat membentuk
North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan.
Bila salah satu anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap
NATO. Awalnya bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena
mengganggap NATO didominasi oleh AS dan markasnya berpindah di Brussel.
Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh lebih baik jika dibandingkan
hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun Perancis tidak menjadi anggota
Blok Timur.
Di
Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) athun 1954
atas dasar South East Asia Collective Defence Treaty. Anggota utamanya adalah
negara-negara barat sementara negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia
justru tidak ikut serta. Pakta pertahanan tersebut ditujukan terhadap komunis
di Asia Tenggara khususnya di Vietnam. SEATO bubar pada tahun 1975.
4) Bidang
Ruang Angkasa
Berawal
dari upaya Uni Soviet meluncurkan pesawat Sputnik I dan Sputnik II yang
ditandingi AS dengan meluncurkan pesawat Explorer I dan Explorer II, Discovere
dan Vanguard. Diikuti dengan usaha Uni Soviet untuk mendaratkan Lunik di bulan
serta astronot pertamanya Yuri Gagarin dengan pesawat Vostok I yang berhasil
mengitari bumi selama 108 menit. Sementara Amerika Serikat mengirim astronot
pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard yang berada di luar angkasa selama 15 menit.
Uni Soviet menunjukkan kelebihannya dengan meluncurkan Gherman Stepanovich
Titov yang mengitari bumi selama 25 jam dengan Vostok II. Disusul Amerika
Serikat meluncurkan WSJohn H. Glenn dengan pesawat Friendship VII yang berhasil
mengitari bumi sebanyak 3 kali.
Dampak perang dingin bagi Indonesia
yaitu sebagai berikut:
1. Sistem
politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa
Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme.
2. Pada
masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengalami keterpurukan ekonomi.
E. Berakhirnya
Perang Dingin
Kedua negara adikuasa akhirnya
menyadari bahwa hubungan antar keduanya sudah sanagat panas, oleh karena itu
mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya menyebabkan perang
terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang
Dunia III. Sehingga sejak
1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang
dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikai
disebut Detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.
1. Isu Berlin Barat dapat diselesaikan
dalam meja perundingan tahun 1971.
2. Inggris
mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
3. Negara
barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
4. Terjadi
kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya
persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan
persenjataan strategis.
a. SALT
I merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di
Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini
ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid
Brezhnev (Uni Soviet).
b. SALT
II merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di
Jenewa, Swiss pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni
1979 di Wina, Austria oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev
(Uni Soviet).
5. Presiden
Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi
sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik
tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi
kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan
ekonomi serta kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
6. Deng
Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao
Tse Tung. Deng Xiaoping merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi
ekonomi. Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang
berdasarkan milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama
dalam sektor jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini
menunjukkan adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi
reformasi ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik
sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya
muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan
Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan
perlawanan bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.
7. Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet tidak
mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet mengalami kemerosotan yang
parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai mengalami kebangkrutan di
berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni Soviet untuk
mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka.
Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
a. Ketidakpuasan kelas menengah dan
kelompok elit pemerintahan komunis sendiri;
b. Tekanan kelompok etnis non Rusia;
c. Korupsi yang timbul di kalangan
birokrasi dan partai dalam pemerintahan;
d. Dana anggaran belanja yang defisit
karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di beberapa negara Eropa Timur;
e. Ketertinggalan teknologi dan
peralatan industri sehingga kapasitas produksi makanan untuk mencukupi
kebutuhan rakyatnya menurun.
Penyebab
berakhirnya Perang Dingin akhirnya berakhir yaitu sebagai berikut:
1. Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan
untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi
negara yang berada dibawah kekuasaannya agar negara tersebut tidak lepas dari
kendalinya.
2. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga
keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal
sebelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor minyaknya sementara sejak
1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
3. Muncul krisis
kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.
Dampaknya
muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga
mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non
komunis. Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus
memimpin Uni Soviet dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet
yang semakin buruk.
Langkah
yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan
Perestroika dan Glasnost. PERESTROIKA merupakan restrukturisasi (penataan
kembali struktur) yang sudah rusak. Tujuannya guna mengatasi stagnasi untuk
akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan ekonomi. Perestroika merupakan
pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai massa. Jadi Perestroika
adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan sosialisme dengan demokrasi
melalui keterbukaan politik atau GLASNOST. Kebijakan ini memberikan dampak yang
tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam masyarakat muncul.
Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.
a. Kelompok
Moderat, yaitu kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme
yang disempurnakan.
b. Kelompok
Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan
komunisme.
c. Kelompok
Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunisme.
4. Pada
19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan
kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin
(pemimpin kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama
Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet. Yeltsin tidak mampu
membendung gelora semangat Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya
negara bagian Uni Soviet yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka
sehingga Runtuhlah Uni Soviet.
5. Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan
senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni Soviet
menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di
negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
6. Secara
resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan penurunan
bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas
Uni Soviet yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka.
7. Runtuhnya
kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet
merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang
diaktualisasikan menjadi negara.
F. Dampak
Berakhirnya Perang Dingin
Berakhirnya
Perang Dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia:
1. Terjadinya
perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri kekuasaan komunis
dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.
2. Muncul
perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan
secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan:
a. Kebangkitan
Jepang. Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan serangan
sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun
kembali ekonomi negara yang hancur tersebut. Dalam perkembangannya Jepang mampu
memanfaatkan segala dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang
mampu mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang disandang Amerika
Serikat dan mampu memberikan bantuan ekonomi bagi negara di kawasan Asia
Pasifik. Hingga akhirnya
Jepang mampu mendominasi kedudukan di daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor,
penyedia bantuan luar negeri, dan sumber investasi asing yang dipertahankan
hingga sekarang.
b. Berdirinya Group of Seven,
(Perancis, Jerman Barat, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Kanada dan Italia
yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia)
c. Berdirinya European Union (bentuk
kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat)
d. Berdirinya Gerakan Nonblok
e. Berdirinya ASEAN (stabilitas politik
regional dan pembangunan ekonomi masing-masing negara anggota)
f. Berdirinya APEC dan
g. Berdirinya OKI.
3. Muncul
ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih
berganti.
4. Terbentuklah
tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.
5. Berakhirnya
Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional bipolar
(melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem
multipolar, yaitu mengalihkan persaingan yang bernuansa militer ke persaingan
ekonomi di antara negara-negara di dunia dan mengubah isu-isu fokus hubungan
internasional dari high politics (isu yang berhubungan dengan politik dan
keamanan) menjadi isu-isu low politics (seperti isu terorisme, hak asasi
manusi, ekonomi, lingkungan hidup, dsb) yang dianggap sama pentingnya dengan
isu high politics.
6. Terbentuk
hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan.
Setelah Perang Dunia II dunia tidak
lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok utara dan kelompok
selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai ekonomis jika
dibandingkan dengan nilai geografis.
a. Kelompok Utara merupakan kelompok
negara industri maju yang memiliki teknologi canggih serta produksi industri
yang selalu meningkat. Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di
belahan bumi bagian utara meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris,
Jerman Barat, Italia, dan Jepang. Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang
kuat. Akan tetapi, berdasarkan kekayaan alam, negara maju tidak memiliki
kekayaan alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut dapat diatasi dengan
penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah.
b. Kelompok Selatan merupakan kelompok
negara yang sedang berkembang atau negara miskin. Negara Selatan meliputi
negara yang terletak di belahan bumi bagian selatan seperti kawasan Asia,
Afrika, dan Amerika Latin. Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang
mengandalkan hidupnya pada bidang pertanian. Namun, berdasarkan kekayaan alam,
negara selatan memiliki sumber daya alam yang melimpah namun kurang didukung
oleh penguasaan teknologi.
Negara utara cenderung memaksakan
model pembangunan mereka terhadap negara-negara Selatan. Pelaksanaan tersebut
akan mereka lakukan melalui perundingan dalam lembaga keuangan internasional,
seperti IMF dan Bank Dunia. Rencananya kedua lembaga keuangan ini untuk
menolong semua negara di dunia dalam kegiatan pembangunan tetapi ternyata
dipakai sebagai alat oleh negara-negara di Utara untuk memaksakan model
pembangunan yang menguntungkan negara-negara yang kuat. Program yang mereka
keluarkan adalah Program Penyelesaian Terstruktur atau Structural Adjustment
Program (SAP). Dampak adanya program ini maka akan memaksa :
1. Negara-negara
yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka pasar dalam negeri mereka.
2. Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang
yang bisa diekspor,
3. Mengurangi
subsidi pemerintah terhadap sektor publik.
Dengan
program ini mampu membuat rakyat jelata semakin miskin, sebagai contoh Negara
Afrika dan Amerika Latin. Kedua
kelompok tersebut masing-masing mempunyai potensi dan peran yang penting dalam
perekonomian internasional. Harapannya hubungan utara-selatan ini akan
menghasilkan kemakmuran bagi semua negara di dunia tetapi kenyataannya hanya
menciptakan kemakmuran bagi negara-negara di kawasan Utara dan merugikan
negara-negara di kawasan Selatan. Kerugian dan kesengsaraan yang diderita
negara selatan antara lain :
a. Penurunan nilai tukar bagi
barang-barang yang dihasilkan
b. Kerusakan lingkungan yang semakin
memprihatinkan
c. Ketergantungan yang semakin tinggi
terhadap negara-negara di kawasan Utara
d. Kesenjangan (jurang pemisah) yang
semakin lebar dan dalam antara Utara dan Selatan.
Sementara
itu jika kita lihat negara-negara selatan memiliki kelebihan dan peran penting,
diantaranya :
1. Sebagian besar merupakan
negara-negara penghasil bahan mentah/bahan baku mogas dan non migas.
2. Penduduknya padat dan menjadi
sasaran yang potensial bagi pemasaran hasil-hasil industri negara-negara maju.
3. Negara-negara selatan merupakan
tempat yang tepat bagi negara-negara utara dalam menanamkan modal.
4. Jumlah negara yang sedang berkembang
lebih dari separuh jumlah negara-negara di dunia dan tentu saja memiliki jumlah
penduduk yang lebih banyak.
Mengingat
keadaan yang semakin tidak baik yang dialami oleh negara-negara Selatan
sendiri. Negara Selatan harus meningkatkan kekuatan politik dan ekonomi mereka.
Negara Utara harus membiarkan negara selatan bebas melaksanakan pembangunan
alternatif mereka tanpa melakukan pembatasan terhadap negara-negara tersebut.
Negara di Utara harus melaksanakan kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri
yang didasarkan atas kepentingan jangka panjang yang sehat.
Melihat keadaan tersebut maka kedua
belah pihak menganggap penting adanya kerjasama Utara-Selatan dalam rangka
perubahan dalam tata hubungan dunia baru yang lebih adil.Hubungan tersebut
haruslah merupakan perubahan dari bentuk pemerasan oleh negara-negara kawasan
Utara ke bentuk pembagian keuntungan bersama. Jadi berubah dari hubungan subordinasi menuju ke bentuk
kemitraan.
Guna menghindari pertentangan yang
semakin tajam antara Utara-Selatan maka diadakan dialog Utara-Selatan yang
mulai dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi kerja sama ekonomi
internasional tingkat menteri pertama di Paris, Perancis tahun 1975. Tujuan mendasar
dari dialog Utara-Selatan adalah mencari kesepakatan dalam mengubah hubungan
antara negara-negara industri kaya (G7) dengan negara-negara berkembang (G 15).
Konferensi Paris diharapkan bisa menghasilkan perubahan hubungan ke arah
persamaan dalam Orde Ekonomi Internasional Baru. Sehingga negara-negara
berkembang menginginkan distribusi kekayaan yang lebih adil dan menuntut
partisipasi yang lebih besar dalam hubungan ekonomi internasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang
Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan,
dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan
Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur). Dimana
keduanya berkompetisi saling berebut kekuasaan dalam penyebaran ideologi maupun
pengaruh bagi negara lain, yang mencakup politik, ekonomi, militer dan ruang
angkasa.
B.
Saran
Berkompetisi untuk mendapat tujuan itu tidak merugikan,
asalkan bermanfaat bagi si pelaku dan orang lain serta tidak menyimpang dari
tujuan pertama. Jangan sampai orang lain dirugikan dengan politik yang di
lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
wikipedia.org/wiki/Perang_Dinginrinahistory.blog.friendster.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar