Jumat, 13 Desember 2013

Rangkuman Psikologi

RANGKUMAN PSIKOLOGI
1.    Definisi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani ‘psyche’ yang artinya jiwa, dan ‘logos’ yang artinya ilmu paengetahuan. Jadi secara etimologi(menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik maengenai macam-macam gejalanya’ prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Secara umum psikologi diartikan ilimu yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu yang mempelajari tentang gejal-gejala jiwa manusia.
2.    Sejarah Perkembangan
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup ( levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Sejarah perkembangan psikologi dimulai saat Psikologi masih bersatu dan menjadi bagian dari Filsafat. Banyak para ahli menulis bahwa sejarah perkembangan Psikologi dimulai dengan munculnya pandangan tentang jiwa dan manusia dari trio filosof besar zaman Yunani Kuno, yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles. Namun Benjafiled (1996) dalam bukunya A History of Psychology menulis bahwa sejarah Psikologi dimulai saat munculnya teori tentang jiwa yang ditinjau berdasarkan pandangan matematis oleh Pythagoras (572 – 497 SM). Masa-masa berikutnya, Psikologi terus berkembang hingga pada tahun 1879, Psikologi resmi lahir sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan terpisah dari filsafat. Lahirnya ilmu ini dipelopori oleh Wilhelm Wundt (1832-1920) yang mendirikan laboratorium Leipzig di Jerman, yang merupakan laboratorium pertama yang mempelajari tentang tingkah laku manusia (Benson dan Grove, 2001 : 25). Perkembangan Psikologi selanjutnya ditandai dengan hadirnya ilmuwan-ilmuwan psikologi dengan berbagai aliran dan teori-teori yang dihasilkannya, hingga pada akhirnya Psikologi mampu menjadi suatu disiplin ilmu.

3.    Cabang-Cabang Psikologi
a.       Psikologi Klinis, yaitu cabang psikologi yang bertujuan untuk menghilang stres dan disfungsi yang dipicu karena alasan kejiwaan.
b.      Psikologi Abnormal, yaitu cabang psikologi yang bertujuan untuk memahami pergeseran dalam pola tingkah laku individu.
c.       Psikologi Kognitif, yaitu cabang psikologi yang mempelajari mental yang menentukan ciri-ciri perilaku. Prosesnya melalui pembelajaran, presepsi dan perhatian untuk menerapkan pengolahan informasi.
d.      Psikologi Komparatif, yaitu cabang psikologi  yang mempelajari pola perilaku hewan. Hal ini memberikan perbandingan untuk memastikan dan membuktikan sifat hubungan evolusi.
e.       Psikologi Konseling, yaitu cabang psikologi yang bertujuan untuk memcahkan masalah psikologis melalui adanya interaksi untuk mengidentifikasi presepsi, kebutuhan, nilai, perasaan, pengalaman, harapan, serta masalah yang dihadapi.

4.    Ruang Lingkup
Berdasarkaan Objeknya, ruang lingkup psikologi terbagi menjadi 2, yaitu :
a.    Psikologi yang menyelediki dan mempelajari manusia
b.    Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan

Berdasarkan cakup pada objek manusia, ruang lingkup psikologi terbagi menjadi 2, yaitu :
a.    Psikologi Umum
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan beradab atau berkultur.
b.    Psikologi Khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas psikis manusia.
1.    Psikologi Perkembangan, adalah psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup :
a.       Psikologi Anak
b.      Psikologi Puber dan Adolesensi
c.       Psikologi Orang Dewasa
d.      Psikologi Orang Tua
2.    Psikologi Sosial
Psikologi yang khusus membicarakan tentang laku atau aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.


3.    Psikologi Pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan atau aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajar dapat dengan mudah diterima dan sebagainya.
4.    Psikologi Kepribadian dan Tipologi
Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi  manusia mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.
5.    Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak normal (abnormal).
6.    Psikologi Kriminal
Psikologi yang khusus behubungan dengan soal kejahatan atau kriminal.
7.    Psikologi Perusahaan
Psikologi yang khusus berhubungan perusahaan.
Berdasarkan penggunaan, ruang lingkup psikologi terbagi menjadi 2, yaitu :
1.      Psikologi Teoritis, berfungsi untuk pengembangan teori dalam psikologi.
2.      Psikologi Praktis, berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

5.    Aliran-Aliran Psikologi
a.    Strukturalisme
Strukturalisme merupakan aliran yang pertama dalam psikologi karena dikemukakan oleh Wilhelm Wundt setelah ia melakukan eksperimennya di laboratotium. Wundt dan pengikut-pengikutnya disebut strukturalis karena mereka berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah “struktur” yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, seperti halnya persenyawan-persenyawan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Ciri-ciri dari strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada analisis atau proses kesadaran yang dipandang  terdiri atas elemen-elemen dasar, serta usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen  kesadaran tersebut.
Metode yang dipakai dalam strukturalisme ialah metode instropektif. Metode introspeksi ialah orang yang menjalani percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya setelah ia melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manis, pahit, dingin dapat diidentifikasi memakai introspeksi.
b.    Fungsionalisme
Pendekatan fungsionalisme berlawanan dengan pendahulunya, yaitu strukturalisme. Aliran fungsionalisme juga keluar dari pragmatism sebagai sebuah filsafat. Fungsionalisme adalah orientasi dalam psikologi yang menekankan pada proses mental dan menghargai manfaat psikologi serta mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dan lingkungannya. Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran and perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
c.    Behaviorisme
Muncul sebagai kritik lebih lanjut dari strukturalisme Wundt, dan merupakan lanjutan dari fungsionalisme. ehaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental. Jadi Inti dari aliran ini adalah asumsi bahwa jiwa bukan materi sehingga tidak dapat diteliti secara langsung. Penelitian difokuskan pada tingkah laku dengan asumsi bahwa tingkah laku merupakan wujud dari kejiwaan manusia maupun hewan lainnya.
d.   Psikoanalisis
Psikoanalisme adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Aliran psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, bahwa kehidupan manusia dikuasai oleh alam ketiksadaran yakni alam bawah sadar (id, ego, super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini mengabaikan Potensi yang dimiliki oleh manusia. Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman dini.
Id merupakan system kepribadian yang asli; id merupakan rahim tempat ego dan superego berkembang. Id berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir, termasuk insting-insting. Id berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah darimana id mendapatkan energinya. Freud juga menyebut id “kenyataan psikis yang sebenarnya”, karna id merepresentasikan dunia batin pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif.
Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai  dengan dunia kenyataan objektif.
Dan Sistem kepribadian ketiga yang terakhir dikembangkan adalah superego. Superego adalah perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat sebagaimana diterangkan orang tua kepada anak, dan dilaksanakan dengan cara meberikan hadiah-hadiah atau hukuman-hukuman. Superego adalah wewenang moral dari kepribadian; ia mencerminkan yang ideal dan bukan yang real; dan memperjuangkan kesempurnaan dan bukan kenikmatan.
e.    Humanistik
Aliran humanisme memandang bahwa “ manusia adalah mahluk yang mulia, yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spisiesnya. Aliran ini terdapat asas-asas penting mengenai manusia sebagai berikut:
1.       Manusia adalah mahluk yang memiliki kehendak bebas.
2.       Manusia adalah mahluk yang sadar atau berfikir.
3.       Manusia adalah mahluk yang mempunyai cita-cita dan merindukan sesuatu ideal.
4.       Manusia adalah mahluk yang kreatif.
5.       Manusia adalah mahluk yang bermoral.
6.       Manusia adalah mahluk yang sadar akan dirinya sendiri.
7.       Manusia adalah mahluk yang memiliki esensi kesucian

f.     Gestalt

Kata “Gesalt” berasal dari bahasa Jerman yang dalam bahasa Inggris berarti shape atau bentuk. Karena tidak ditemukan arti yang sesuai maka gesalt tetap dipakai. Tokoh psikologi ini adalah Max Wertheimer (1880-1943). Yang berpendapat bahwa dalam alat kejiwaan tidak terdapat jumlah unsur-unsurnya melainkan Gestalt (keseluruhan) dan tiap-tiap bagian tidak berarti dan bisa mempunyai arti kalau bersatu dalam hubungan kesatuan.
Psikologi Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai phenomena (gejala). Phenomena adalah data yang paling dasar dalam Psikologi Gestalt. Dalam hal ini Psikologi Gestalt sependapat dengan filsafat phenomonologi yang mengatakan bahwa suatu pengalaman harus dilihat secara netral. Dalam suatu phenomena terdapat dua unsur yaitu obyek dan arti. Obyek merupakan sesuatu yang dapat dideskripsikan, setelah tertangkap oleh indera, obyek tersebut menjadi suatu informasi dan sekaligus kita telah memberikan arti pada obyek itu.



6.    Metodologi Psikologi
Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-paengalaman maka akan diapatkan metode-metode sebagai berikut:
A.  Metode yang bersifat filoifis ada beberapa macam antara lain:
1.    Metode intuitip
Metode ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidukan atau dengan cara tidak engaja dalam pergaulan sehari-hari.
2.    Metode kontemplatif
Metode ni dilakukan dengan jalan merenungkan obhek yang akan diketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang dipergunakan adalah pekiran yang benar-benar sudah dalam keadaan obyektif.
3.    Metode filosofis religious
Metode ini digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia.
B.  Metode yang bersifat empiris dapat dibagi menjadi:
1.    Metode obserfasi
Metode obserfasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis.
Obserfasi dapat melalui tiga cara:
a.    Metode introspeksi
Istilah introspeksi berasal dari bahasa latib: (intro: dalam; dan speaktare: melihat). Jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu dan ia sendiri dapat pula mengamati, mmpelajari apa yang dihayati itu.
b. Metode instropeksi eksperimental
Istilah introspeksi eksperimental ialah suatu metode introspeksi, yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat.
c.    Metode ekstropeksi
Metode ekstropeksi ialah suaru metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyaliduki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencobq mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang yang ditunjukkkan dari mimik dan pantomimik orang lain
2.    Metode pengumpulan bahan
Dengan teknik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan yang dilakukan denagan mengolah data-data yang didapat dari kumpulan daftar pertanyaan dan jawaban (angket). Penyelidik dapat menempuh dengan melalui tiga cara:
a.    Metode angket interview
Adalah suatu penyelidukan yang dilaksanakan denagan menggunakan daftr peretanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus dijawab oleh oarng banyak, sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya itu, dapat diketahui keadaan jiwa seseorang.
b.    Metode biografi
Metode ini merupakan likisan atau tulisan perihal khidupan seseorang, baik sewaktu ia masih hidup maupun sesudah ia meninggal.
c.    Metode pengumpulan bahan
Yaitu suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulan gambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak
3.    Metode eksperimen(percobaan)
Istilah eksperimen(percobaan) dalam pskologi berarti pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja Tujuan eksperimen ialah untuk mengetahui sifat-sifat ymum dari gejala-gejala kejiwaan.
4.    Metode Klinis
Yang disebut metode klinis ialah, nasihat dan bany=tuan kedokteran, yang diberikan kepada pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah: kombinasi dari bantuan klinis-medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para pasien
5.    Metode interview
Interview merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
6.    Metode testing
Metode ini merupakan metode penyelidikan dengan mennggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah di setandardisasikan.

7.    Manusia
Manusia sebagai Makhluk yang bereksistensi, bahwa selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk lainnya adalah juga makhluk yang mempunyai sifat-sifat tersendiri yang khas. Manusia adalah objek yang sekaligus juga subjek. Manusia tidak hanya ada atau berada di dunia ini, tetapi ia secara aktif “mengada”. Proses perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh khendaknya sendiri.
Manusia sebagai makhluk hidup memiliki sifat-sifat Pertumbuhan dan Perkembangan   :
1.      Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan Kuantitatif berupa proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal) Contoh : munculnya gigi baru, semakin bertambahnya jumlah gigi, semakin bertambahnya tinggi badan, dsb. Pertumbuhan pada makhluk hidup khususnya manusia merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dan mengikuti pola tertentu. Proses Pertumbuhan manusia dimulai sejak dalam kandungan hingga penuaan.
1.    Masa Pembuahan sampai Lahir
2.    Masa setelah Lahir (Bayi) 
3.    Masa anak-anak 
4.    Masa remaja (masa pubertas) 
5.    Dewasa
6.    Manula
Setiap fase atau tahapan pertumbuhan manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Tugas fase yang muncul dalam setiap perkembangan, merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar terampil melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal. Selain itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan adalah:
·      Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembanangan tertentu
·      Adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri, dan
·      Adanya tuntutan kultural masyarakat.

2.    Perkembangan
Perkembangan adalah suatu proses perubahan ke arah kedewasaan atau pematangan yang bersifat KUALITATIF ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contoh : pematangan sel ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, dan sebagainya.

8.    Fungsi Psikis
a.    Gejala Kognitif, adalah adalah unsur kejiwaan yang berfungsi mengenal.  Gejala-gejala ini berupa pendriaan,  pengamatan, tanggapan, ingatan, berpikir, dan inteligensi.
1.      Pengindraan
2.      Pengamatan, Tanggapan (persepsi)
3.      Reproduksi, Asosiasi, dan Appersepsi
4.      Fantasi
5.      Ingatan/memory
6.      Lupa
7.      Berfikir
8.      Inteligensi/intelek
9.      Intusi
a.    Gejala Apektif, adalah gangguan dengan gejala utama adanya perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya ke arah depresi atau tanpa anietas yang menyertainya atau ke arah elasi (suasana perasaan meningkat).
1.    Gangguan Emosi adalah keadaan yang timbul dari dalam diri individu yang berfungsi sebagai penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
Ganggguan Emosi dapat di bagi menjadi tiga kategori, yaitu: teori lingkungan, teori afektif, dan teori kognitif.
a.    Teori Lingkungan yaitu ganggguan emosi yang diakibatkan oleh kejadian di lingkungan sekitar.
b.    Teori Afektif, yaitu gangguan emosi yang berasal dari perasaan bawah sadar yang dialami individu.
c.    Teori Kognitif, yaitu gangguan emosi yang  berasal dari pendapat yang salah dan irasional yang diterima individu, baik yang disadari maupun  tidak disadari akan masalah-masalah yang dihadapi.
Adapun Reaksi Emosi, misalnya:
·      Reaksi Terkejut
Reaksi ini dimiliki oleh setiap orang dan diperoleh sejak lahir. Reaksi terkejut ini sama pada setiap orang, yaitu: menutup mata, mulut melebar, dan kepala serta leher bergerak kedepan.
·      Macam-Macam Emosi
1.    Marah
Orang bergerak menentang sumber frustasi, kemarahan yang sering kita lihat selalu berhubungan dengan keadaan tertentu. Contohnya: seorang anak kecil yang mengalami kemarahan karena keadaan diejek oleh teman-teman bermainnya.
2.    Takut
Orang bergerak meninggalkan sumber frustasi, rasa takut ini mempunyai nilai negatif dan positifnya. Mempunyai nilai negative karena menimbulkan perasaan-perasaan dan gejala tubuh yang menegangkan. Selain itu mempunyai nilai positif karena dapat menimbulkan reaksi dalam individu untuk melindungi diri terhadap bahaya dari luar.
3.    Cinta
Orang bergerak menuju sumber kesenangan.
4.    Depresi
Oarang menghentikan respons-respons terbukanya dan mengalihkan emosi terhadap dirinya sendiri. Misalnya, seorang anak kecil yang sering dimarahi dan dipukul oleh orang tuanya mengalami depresi sehingga anak tersebut menutup diri dari lingkungannya.

Tidak ada komentar: