BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat ini sangat jarang bahkan sulit bagi
setiap orang untuk saling terbuka dalam mengapresiasi suatu bentuk hasil karya (Ciptaan)
sekalipun mereka itu memiliki penilaian sendiri, asumsi, presepsi, dan konsepsi
yang matang menjadi pemikiran terbuka (Kritik) terhadap suatu karya.
Maka dari itu hendaknya kita dapat menikmati
karya tersebut dengan memberikan apresiasi dalam karya tulis format terhadap
karya tersebut sebagai karya yang memberikan nilai sosial, kemanusiaan, moral,
filosofis dan lainnya.
B.
Tujuan
1.
Untuk memenuhi tugas yang telah di tugaskan.
2.
Untuk memuka keterbukaan dalam mengapresiasi
karya.
3.
Memberikan nilai sosial terhadap keterbukaan
pemikiran yang di tuangkan dalam bentuk karya tulis.
4.
Untuk memberikan wawasan mengenai bahasan
terkait.
C. Permasalahan
1. Apa definisi kritik dan esai ?
2. Bagaimana cara menulis kritik dan esai ?
3. Apa tujuan dari menulis kritik dan esai ?
4. Hal apa yang dapat ditemukan dari menulis kritik dan esai
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ), disebutkan Kritik
adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan
baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
2.
Sedangkan Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya (Depdikbud, 1997: 270 ).
B. Ciri-Ciri
1.
Ciri Kritik
a.
Dapat berupa tulisan maupun ucapan
b. Memberikan tanggapan
terhadap hasil karya.
c. Memberikan
pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan ) sebuah karya sastra
d. Pertimbangan
bersifat obyektif
e. Memaparkan kesan
prebadi kritikus terhadap sebuah karya sastra
f. Memberikan
alternatif perbaikan atau penyerpurnaan
g. Tidak berprasangka
h. Tidak terpengaruh
siapa penulisnya
2.
Ciri Esai
a.
Berbentuk prosa
b.
Singkat
c.
Memiliki gaya pembeda
d.
Selalu tidak utuh
e.
Memenuhi keutuhan penulisan
f.
Mempunyai nada pribadi atau bersifat
personal
C. Jenis-Jenis
1.
Jenis Kritik
a. Kritik sastra intrinsik, yaitu
menganalisis karya sastra berdasarkan unsur intrinsiknya, sehingga akan
diketahui kelemahan dan kelebihan yang ada dalam karya sastra.
b. Kritik sastra
ekstrinsik, yaitu menganalisis dengan cara menghubungkan karya sastra dengan
penulisnya, pembacanya , atau masyarakatnya. Disamping itu juga melibatkan
faktor ekstinsik lain seperti sejarah, psikologi, relegius, pendidikan dan
sebagainya.
c. Kritik deduktif , yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada
sebuah ukuran yang dipercayainya dan dipergunakan secara konsekuen
d. Kritik Induktif,
yaitu menganalisis dengan cara melepaskan semua hukum atau aturan yang berlaku
e. Kritik
impresionik, yaiti menganalisis hasil karya berdasarkan kesan pribadi secara
subyektif terhadap karya sastra
f. Kritik
penghakiman , yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada ukuran atau
aturan tertentu untuk menentukan apakah sebuah karya sastra baik atau buruk
g. Kritik teknis,
yaitu kritik yang dilakukan untuk tujuan tertentu saja.
2.
Jenis Esai
a. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja
yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah,
sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
b. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu
dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini
pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
c. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis
membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para
pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis
terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan
biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak
pribadi tersebut.
d. Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi
esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.
Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada
saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang
dirinya sendiri.
e. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada
serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati
beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian,
politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para
cendekiawan.
f. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian
tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan.
Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman
pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran
pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang
menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
D. Prinsip-Prinsip Penulisan
1.
Kritik
a. Terbuka mengemukakan
dari sisi mana menilai karya sastra tersebut.
b. Obyktif dalam menilai.
c.
Menyertakan bukti
dari teks yang dikritik.
2.
Esai
a.
Dapat memilih topik
yang akan dibahas sesuai dengan tujuan dan sudut pandang yang dipilihnya
b.
Pengungkapan
gagasan-pendapat tersebut tidak like or dislike, namun dikemas dalam formulasi
ilmiah yang diperkuat dengan data-data.
c.
Logika penulis
ditunjang oleh argumentasi dan dasar penalaran yang masuk akal(Imajinatif), didukung oleh fakta yang nyata dan bersifat
objektif.
E.
Langkah-Langkah
a. Menentukan tema
b. Menentukan bentuk
tujuan tulisan (kritik atau esai).
c. Mengumpulkan
bahan dan mencari referensi yang mendukung.
d. Membuat kerangka
(kritik atau esai).
e. Membuat isi
(kritik atau esai).
f. Penutup atau
kesimpulan.
F.
Hal yang harus diperhatikan
Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam menulis kritik dan esai suatu karya
sastra, yaitu sebagai berikut.
1. Setiap
kritikus yang cakap harus memerhatikan berbagai hal yang terdapat pada
setiap karya sastra.
2. Kecermatan
dalam mengungkapkan berbagai hal yang
terdapat dalam karya sastra tersebut tergantung pada tingkat ketajaman
perasaan kritikus.
3. Kritikus agar dapat menangkap
kepribadian karya sastra harus melalui rekreasi artistik.
4. Kritikus
harus tahu bahasa yang digunakan oleh sastrawan atau harus akrab dengan
berbagai jenis gaya bahasa/idiom, komposisi, latar belakang kebudayaan.
Setelah
mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan untuk menulis kritik dan esai dan
hal apa saja yang harus diperhatikan serta hal lain tentang kritik dan esai,
maka dapat ditemukan aspek dalam menulis kritik dan esai sebagai berikut.
1.
Aspek historis, yaitu berkaitan dengan watak dan orientasi kesejarahan
(mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan sastrawan dan menafsirkan hasrat
keinginan berdasarkan minat sastrawan serta latar belakang budayanya).
2.
Aspek rekreatif, yaitu menghubungkan
apa yang ditangkap/yang telah diungkapkan sastrawan, menuliskan kesan-kesan
tentang pengalaman rohani yang diperoleh dari karya sastra yang telah dibaca.
3.
Aspek
penghakiman, yaitu berkaitan dengan nilai-nilai dan kadar artistiknya.
Selain
ditmukannya aspek dalam menulis kritik dan esai juga terdapat kriteria penentuan
nilai dalam menulis kritik dan esai sebagai berikut.
1.
Estetik, yakni pencapaiannya sebagai karya seni.
2.
Epistemik,
yakni tentang kebenaran-kebenaran.
3.
Normatif,
yakni tentang arti kepentingan, keagungan, dan kedalamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar