Minggu, 03 November 2013

Menulis Kritik dan Esai



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Saat ini sangat jarang bahkan sulit bagi setiap orang untuk saling terbuka dalam mengapresiasi suatu bentuk hasil karya (Ciptaan) sekalipun mereka itu memiliki penilaian sendiri, asumsi, presepsi, dan konsepsi yang matang menjadi pemikiran terbuka (Kritik) terhadap suatu karya.
Maka dari itu hendaknya kita dapat menikmati karya tersebut dengan memberikan apresiasi dalam karya tulis format terhadap karya tersebut sebagai karya yang memberikan nilai sosial, kemanusiaan, moral, filosofis dan lainnya.


B.  Tujuan

1.    Untuk memenuhi tugas yang telah di tugaskan.
2.    Untuk memuka keterbukaan dalam mengapresiasi karya.
3.    Memberikan nilai sosial terhadap keterbukaan pemikiran yang di tuangkan dalam bentuk karya tulis.
4.    Untuk memberikan wawasan mengenai bahasan terkait.


C.  Permasalahan

1.    Apa definisi kritik dan esai ?
2.    Bagaimana cara menulis kritik dan esai ?
3.    Apa tujuan dari menulis kritik dan esai ?
4.    Hal apa yang dapat ditemukan dari menulis kritik dan esai 

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian

1.    Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ), disebutkan Kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
2.    Sedangkan Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya (Depdikbud, 1997: 270 ).

B.  Ciri-Ciri

1.    Ciri Kritik
a.    Dapat berupa tulisan maupun ucapan
b.    Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.
c.    Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan ) sebuah karya sastra
d.   Pertimbangan bersifat obyektif
e.    Memaparkan kesan prebadi kritikus terhadap sebuah karya sastra
f.     Memberikan alternatif perbaikan atau penyerpurnaan
g.    Tidak berprasangka
h.    Tidak terpengaruh siapa penulisnya

2.    Ciri Esai
a.    Berbentuk prosa
b.    Singkat
c.    Memiliki gaya pembeda
d.   Selalu tidak utuh
e.    Memenuhi keutuhan penulisan
f.     Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal

C.  Jenis-Jenis

1.    Jenis Kritik
a. Kritik sastra intrinsik, yaitu menganalisis karya sastra berdasarkan unsur intrinsiknya, sehingga akan diketahui kelemahan dan kelebihan yang ada dalam karya sastra.
b. Kritik sastra ekstrinsik, yaitu menganalisis dengan cara menghubungkan karya sastra dengan penulisnya, pembacanya , atau masyarakatnya. Disamping itu juga melibatkan faktor ekstinsik lain seperti sejarah, psikologi, relegius, pendidikan dan sebagainya.
c. Kritik deduktif , yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada sebuah ukuran yang dipercayainya dan dipergunakan secara konsekuen
d. Kritik Induktif, yaitu menganalisis dengan cara melepaskan semua hukum atau aturan yang berlaku
e. Kritik impresionik, yaiti menganalisis hasil karya berdasarkan kesan pribadi secara subyektif terhadap karya sastra
f. Kritik penghakiman , yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada ukuran atau aturan tertentu untuk menentukan apakah sebuah karya sastra baik atau buruk
g. Kritik teknis, yaitu kritik yang dilakukan untuk tujuan tertentu saja.

2.    Jenis Esai
a.    Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
b.    Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
c.    Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
d.   Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
e.    Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
f.     Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.

D.  Prinsip-Prinsip Penulisan
1.    Kritik
a. Terbuka mengemukakan dari sisi  mana menilai karya sastra tersebut.
b. Obyktif dalam menilai.
c. Menyertakan bukti dari teks yang dikritik.

2.    Esai
a.    Dapat memilih topik yang akan dibahas sesuai dengan tujuan dan sudut pandang yang dipilihnya
b.    Pengungkapan gagasan-pendapat tersebut tidak like or dislike, namun dikemas dalam formulasi ilmiah yang diperkuat dengan data-data.
c.    Logika penulis ditunjang oleh argumentasi dan dasar penalaran yang masuk akal(Imajinatif), didukung oleh fakta yang nyata dan bersifat objektif.


E.  Langkah-Langkah

a. Menentukan tema
b. Menentukan bentuk tujuan tulisan (kritik atau esai).
c. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukung.
d. Membuat kerangka (kritik atau esai).
e. Membuat isi (kritik atau esai).
f. Penutup atau kesimpulan.

F.   Hal yang harus diperhatikan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis kritik dan esai  suatu karya sastra, yaitu sebagai berikut.
1. Setiap kritikus yang cakap harus memerhatikan berbagai hal yang terdapat  pada setiap karya sastra.
2. Kecermatan dalam mengungkapkan berbagai hal yang terdapat dalam karya  sastra tersebut tergantung pada tingkat ketajaman perasaan kritikus.  
3. Kritikus agar dapat menangkap kepribadian karya sastra harus melalui  rekreasi artistik.
4. Kritikus harus tahu bahasa yang digunakan oleh sastrawan atau harus akrab dengan berbagai jenis gaya bahasa/idiom, komposisi, latar belakang kebudayaan.

Setelah mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan untuk menulis kritik dan esai dan hal apa saja yang harus diperhatikan serta hal lain tentang kritik dan esai, maka dapat ditemukan aspek dalam menulis kritik dan esai sebagai berikut.
1.    Aspek historis, yaitu berkaitan dengan watak dan orientasi kesejarahan (mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan sastrawan dan menafsirkan hasrat keinginan berdasarkan minat sastrawan serta latar belakang budayanya).
2.    Aspek rekreatif, yaitu menghubungkan apa yang ditangkap/yang telah diungkapkan sastrawan, menuliskan kesan-kesan tentang pengalaman rohani yang diperoleh dari karya sastra yang telah dibaca.
3.    Aspek penghakiman, yaitu berkaitan dengan nilai-nilai dan kadar artistiknya.
Selain ditmukannya aspek dalam menulis kritik dan esai juga terdapat kriteria penentuan nilai dalam menulis kritik dan esai sebagai berikut.
1.    Estetik, yakni pencapaiannya sebagai karya seni.
2.    Epistemik, yakni tentang kebenaran-kebenaran.
3.    Normatif, yakni tentang arti kepentingan, keagungan, dan kedalamannya.

Tidak ada komentar: