Judul Buku : Pulau Hantu (Ghost Island)
Penulis : Setyawan Barrie
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2008
Tebal : 152 halaman; 11,5 x 19 cm
Kategori : Novel Adaptasi
Dua pemuda yang
terjebak di pulau yang berhantu dan penuh misteri yaitu Pulau Madara. Dua
pemuda tersebut bernama Dante dan Nero. Mereka behasil selamat dari
teror Pulau Madara. Sebelumnya mereka berdelapan datang ke pulau itu, namun
teman-teman yang lainnya itu tewas dengan mengenaskan dan mengerikan.
Saat Dante
sedang berusaha memikirkan jalan keluar dari Pulau terkutuk itu, datang
serombongan anak muda. Mereka akan
mengadakan rave party untuk perayaan pernikahan teman mereka.
Dante dan Nero
berusaha meyakinkan mereka bahwa pulau itu terlalu bahaya. Pulau Madara
menyimpan kutuk dan dendam yang akan terpuaskan.
Tidak ada yang
percaya, hingga satu demi satu kejadian mengerikan mulai menimpa rombongan itu.
Dante dan Nero berusaha untuk menyelamatkan rombongan tersebut, namun mereka
masih enggan karena dua ratus undangan akan datang ke Pulau itu untuk ikut party.
Maka terjadilah
tragedi berdarah di Pulau itu. Sementara Dante dan Nero berusaha untuk keluar dari
keramaian rave party dan keganasan dari Pulau Hantu tersebut.
Jalan cerita
selanjutnya dante dan nero masih tanda tanya, “akankah dante dan nero berhasil
lolos dari Pulau Madara?”. Jika di lihat dari jalan ceritanya, novel ini bagus
karena memiliki alur maju kemudian mundur lalu maju lagi, atau campuran. Cerita
ini menggambarkan keadaan dan situasi di sebuah pulau yang penuh dengan kutuk
dan dendam, dimana dante dan nero terjebak di pulau tersebut.
Novel ini
memiliki unsur fiktif, karena menceritakan suatu tempat yang tidak jelas
adanya, dan memang tidak ada, dapat dikatakan pula dengan mistik. Dalam novel
ini banyak mengungkapkan hal yang tidak mungkin ada ataupun terjadi, karena
hanya ingin menggambarkan suatu sosok yang dapat menarik dari pada novel ini.
Membaca
pengenalan peristiwa, terdapat suatu tragedi yang entah bagaimana dapat terjadi
begitu saja tanpa mengenai suatu alasan, agar pembaca dapat mengetahui. Pelakon
kecil yang menjadi peran Tania di dalam novel ini, dapat membingungkan karena
berkenaan dengan hantu yang ada di pulau tersebut.
Jika membaca bagian
akhir ceritanya terkesan menarik, karena penuh dengan tanda tanya, “akankah
pulau madara akan tetap menyimpan kutuk dan dendam, setelah terpuaskan?”.
Kalimat ini mewakili bahwa novel ini membuat para pembaca penasaran. Sehingga
pembaca menantikan cerita selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar