Kamis, 24 Oktober 2013

RESUME KISAH 25 NABI DAN RASUL




1.    NABI ADAM AS
Nabi adam adalah manusia sekaligus nabi dan rasul pertama yang di ciptakan allah swt, beliau di ciptakan dari tanah yang liat dan hina. Allah memerintahkan kepada malaikat dan para iblis untuk bersujud sebagai penghormatan bagi peminpin yang akan menjalankan segala perintah-Nya. Lalu para malaikat pun bersujud kecuali iblis yang menggap dirinya sendiri yang paling gagah. Dengan hal tersebut, maka iblis di kutuk lah sebagai mahluk penghuni neraka. Iblis meminta syarat atau persetujuan kepada untuk menggoda anak cucunya hingga terjerumus seperti dirinya. Maka allah pun memuluskan persyaratannya.
Di samping itu, adam kesepian hidup di surga sendirian. Maka allah menciptakan pasangannya yang di ciptakan dari tulang rusuknya sendiri di sebalah kiri yaitu Siti Hawa. Lalu mereka pun hidup dengan kebahagiaan. Ketika kebahagiaan itu berlangsung. Iblis beraksi untuk menggoda keduanya hingga mereka berdua di usir karena terpengaruh oleh iblis untuk mendekati bahkan memakan buah terlarang (haldi). Mereka di usir allah dengan terpisah turun ke bumi. Bertahun-tahun mereka saling mencari antara satu sama lain, sambil berdoa adam meminta kepada allah untuk menyesali perbuatannya ”rabbana dzalamna angfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khasirin”, di sepanjang perjalanan pencarian hawa. Hingga pada akhirnya mereka di pertemukan tepatnya di padang Arafah.
Dengan saling ketertarikan karena rindu, mereka hidup dengan mandiri, mencari makanan yang tersedia di lingkungan sekitar. Mereka manusia satu satunya yang menghuni bumi, hingga beberapa lama kemudian mereka di karuniai 4 orang anak, yang 2 perempuan dan 2nya lagi laki laki,yang kemudian adam nikahkan bersilangan. Adapun nama nama anak adam tersebut yaitu iklima menikah dengan habil, labuda dengan qabil. Namun yang terjadi qabil tidak menerimakan dirinya menikah dengan labuda yang menurutnya kurang cantik, qabil menginginkan iklima yang menurutnya cantik.
Dengan sirik dan benci, maka qabil membunuh saudaranya sendiri binnga mati, lalu membawanya ke atas gunung. Dengan sangat bingung, qabil tidak tahu harus bagaimana. Hinnga allah mengutus seekor burung hitam yang akan memberinya petunjuk. Maka melihatlah qabil seekor burung yang sedang menggali tanah untuk menguburkan sesuatu. Maka teringatlah qabil untuk menguburkan jasad habil.



2.    NABI IDRIS AS

Nabi idris adalah salah seorang rasul yang merupakan putra Adam yang pertama kali diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam sendiri dan Shiyth a.s. (Set menurut Yahudi dan Nasrani). Dalam Alkitab, Idris dikenal dengan nama Henokh.
Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin Shiyth bin Adam a.s. yang menjadi keturunan pertama yang diutus menjadi nabi setelah Adam dan Shiyth. Menurut kitab tafsir, beliau hidup 1.000 tahun setelah Nabi Adam wafat.
Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu, kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, seperti pengenalan tulisan, matematika, astronomi, dan lain sebagainya. Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.
Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiyullah Idris, Idris adalah sebutan atau nama Arab bagi Enoch, nenek moyang Nabi Nuh. Beliau dinyatakan di dalam Al-Quran sebagai manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkatnya ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat beliau sedang berada di langit keempat ditemani oleh seorang malaikat. Beliau hidup sampai usia 82 tahun.
Nabi idris mempunyai kebiasaan berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu berbuka telah tiba, maka datanglah malaikat dari Syurga membawa makanan Nabi Idris, lalu beliau menikmati makanan tersebut. Malaikat yang mendampinginya adalah malaikat maut.
Izrail sangat merindukan dan menyayangi nabi idris. Hingga suatu malam izrail membawakannya makanan dari surga dan idrispun menikmatinya. Dengan setia izrail menunggunya. Nabi idris sangat penasaran dengan sikap mahluk yang menemuinya, hingga ia bertanya kepada mahluk tersebut: “wahai tuan, siapa kah engkau ?” izrail berkata : hamba adalah malaikat maut ya nabi allah idris !”. setelah tahu, maka idris pun meminta kepada izrail untuk mencabut nyawanya, maka dengan ijin allah, izrail mencabut nyawanya, kemudian izrail sangat sedih dan meminta kepada allah untuk menghidupkan kembali nabi idris. Maka dengan seijin allah, nabi idris pun hidup lagi dan berkata :”sungguh, kematian yang kurasakan sangatlah dahyat, bagai kulit yang di kupas hingga beratuskali lipat.
Di samping hal itu juga, idris meminta kepada izrail untuk mengajaknya melihat neraka. Dengan seijin allah idris di perbolehkan. Ketika ia memasuki pintu neraka, idris melihat segala macam adzab dan siksaan allah. Setelah melihat neraka, nabi idris meminta kepada izrail untuk membawanya ke surga untuk dapat melihat segala macam kenikmatan yang disediakan oleh Allah SWT untuk para wali-waliNya. Maka dengan ijin allah juga izrail membawa idris masuk ke pintu surga dan tidak lama kemudian izrail membawa nya keluar lagi, namun ketika izrail dan idris sudah keluar dari surga, idris meninggalkan kasyutnya dan meminta kepada izrail untuk mengambilnya, maka masuklah idris. Beberapa kemudian nabi idris tidak juga keluar, lalu izrail pun memanggilnya : “wahai saudaraku ! keluarlah !”. tidak, wahai Malaikat Maut, kerana Allah SWT telah berfirman bermaksud:“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.”
(Ali-Imran: 185)
Sedangkan saya telah merasakan kematian. Dan Allah berfirman yang bermaksud: “Dan tidak ada seorang pun daripadamu, melainkan mendatangi Neraka itu.”
(Maryam: 71)
Dan saya pun telah mendatangi Neraka itu. Dan firman Allah lagi yang bermaksud: “… Dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya (Syurga).”
(Al-Hijr: 48)
Maka Allah menurunkan wahyu kepada Malaikat Maut itu: “Biarkanlah dia, kerana Aku telah menetapkan di azali, bahawa ia akan bertempat tinggal di Syurga.”









3.    NABI NUH AS
Nabi Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.
Nabi Nuh datang di tengah-tengah jaman yang sedang heboh dengan berhala.
Nabi nuh terus berdakwah menyebarkan agama allah kepada umat-umatnya yang sangat acuh, setiap kali nabi nuh berdakwah, umatnya melemparnya dengan segala benda yang ada di depannya, nabi nuh sangat sabar, beberapa tahun lamanya dia terus bersabar dalam menghadapi umatnya yang sangat dalim, kafir. Hingga beliau termasuk kedalam golongan ulul azmi, yaitu para nabi dan rasul yang memiliki kesabaran atau keteguhan hati yang tinggi.
Adapun yang termasuk rasul ulul azmi adalah :
- Nabi Nuh as.,
- Ibrahim as.,
- Musa as., Isa as. dan
- Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Alaihi Wassalam (SAW).
Maka dari itu Nabi Nuh adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk meluruskan akidah dan akhlak umat yang telah menyimpang dari ajaran yang benar. Sebagaimana diketahui beliau mewarisi umat Nabi Idris yang sudah sangat tidak percaya kepada Allah. Bahkan mereka telah menuhankan lima berhala utama sebagai sembahan mereka. Berhala-berhala tersebut adalah Wad, Suwa, Ya’uq, Yaguts, dan Nasr. Nama kelima berhala tersebut dahulunya adalah ulama-ulama umat Nabi Idris yang awalnya dikramatkan lalu dimitoskan dan dituhankan. Kualifikasi Nabi Nuh sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya dalam berdakwah. Beliau tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat, dan masyarakat umum untuk kembali menyembah dan mentaati Allah dan Rasul-Nya. Terbukti, hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya yang bernama Kan’an termasuk penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang membangkan.
Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis. Dengan penegasan dari allah, lenyaplah kesabaran nabi nuh. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah! Janganlah Engkau biarkan seorang pun dari pada orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir seperti mereka."
 Kemudian doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam. Dan kemudian allah segera memrintahkan nabi nuh untuk membuat kapal laut untuk menyelamatkan umat pengikutnya. Dengan segera nabi nuh beserta pengikutnya membuat kapal tersebut di atas gunung. Nabi nuh tidak menghiraukan lagi umatnya yang kafir dan tidak mau mendengarkannya bahkan istri beserta anaknya (Kan’an) pun tidak mau mendengarkan nasehat nabi nuh, hingga nabi nuh di cela sebagai orang yang gila membuat kapal besar si atas gunung. Beberapa saat kapal tersebut selesai, maka terjadilah gelombang air bah (mungkin sejenis gelombang Tsunami) dan semuanya hancur, kecuali Nuh dan pengikutnya yang beriman dengan kapalnya. Peristiwa tersebut berlangsung, hingga nabi nuh melihat anaknya yang sedang kesusahan berusaha menghindari gelombang air tersebut.  Dengan menggapai tanggannya nabi nuh ingin menolong anaknya, namun anaknya enggan mengikutinya, hingga kan’an pun tenggelam dengan kedurhakaannya.











4.    NABI HUD AS
Nabi Hud lahir di tengah-tengah kaum Aad yang sudah jauh dari ajaran Nabi Nuh dan Luth sebelumnya. Kaum Aad sangat tidak mempercayai dengan risalah atau dakwah Nabi Hud, mereka sangat keras kepala, mereka mengimani dua berhala yang di anggapnya dapat memberinya kesejahteraan, kebahagian dan kesuburan tanah yang mereka tanam.
Walaupun Nabi Hud sudah bersih keras menyampaikan semua risalahnya kepada kaumnya (Aad), namun kaumnya tetap tidak mempercayainya. Nabi Hud selalu berusaha mengetok hati nurani mereka dan mengajak mereka berfikir secara rasional, menggunakan akal dan fikiran yang sihat dengan memberikan bukti-bukti yang dapat diterima oleh akal mereka tentang kebenaran dakwahnya dan kesesatan jalan mereka namun hidayah iu adalah dari Allah, Dia akan memberinya kepada siapa yang Dia kehendakinya. Setelahnya nabi berdakwah meraka tetap membangkangnya, bahkan menganggap bahwa semua yang disampaikannya hanya omong kosong belaka. Seraya Nabi Hud menyampaikan risalah dan wahyunnya itu, Nabi Hud menyampaikan kepada kaumnya (Aad), bahwa jika kaumnya masih tetap tidak mau ikut denganya, maka tunggulah azab dan siksaan dari Allah yang diterima kaumya di kemudian hari.
Setelahnya nabi hud menyampaikannya maka tibalah adzab yang pertama berupa kekeringan yang menimpa tanamannya yang tadinya subur itu. Dalam keadaan demikian Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahawa kekeringan itu adalah suatu permulaan siksaan dari Allah yang dijanjikan dan bahwa Allah masih lagi memberi kesempatan kepada mereka untuk sedar akan kesesatan dan kekafiran mereka dan kembali beriman kepada Allah dengan meninggalkan persembahan meerka yang bathil kemudian bertaubat dan memohon ampun kepada Allah untuk meminta hujan. Akan tetapi mereka tetap belum mau percaya, bahkan meraka pergi menghadap berhala-berhala,         mereka memohon perlindungan dari musibah yang mereka hadapi.
Setelahnya, mereka masih belum mempercayainya, maka datanglah adzab yang kedua yang menimpa kaumnya itu, yang sebelumnya mereka sangat senang dengan tanda-tanda mega yang sedang mendung tersebut. Namun  yang terjadi merupakan adzab mereka yang kedua yakni berupa Angin Taufan yang sangat dahsyat hingga berlangsung selama delapan hari tujuh malam yang menghancurkan semua tanaman dan rumah mereka (Aad) sebagai siksaan mereka tidak mempercayai dan tidak mau mengimani semua yang di sampaikankan oleh rasul-Nya itu. Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan tanah di sana sudah menjadi sunyi senyap dari kaum Aad, pergilah Nabi Hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana ia tinggal dan menghabiskan sisa hidupnya sampai ia wafat.
5.    NABI SHALEH AS

Nabi shaleh hidup di antara kaum Tsamud yang tidak mengenal Tuhan        sama sekali, mereka menyembah berhala. Mereka kaum yang mewarisi kekayaan alam dari kaum Aad sebelumnya yang tersapu oleh adzab (Taufan) karena membangkang semua ajaran dan risalah yang di sampaikan oleh nabinya ( Nabi Hud AS ). Begitu juga dengan sifat yang sama dengan kaum Tsamud ini yang tidak mau ikut dalam ajaran nabinya. Walaupun Nabi Shaleh sudah berusaha menyadarkan kaumnya dari ajakan iblis, namun kaumnya tetap membangkangnya seperti halnya kaum terdahulu yaitu kaum Aad.
Seraya kaumnya masih tidak mau mengikutinya, maka berdo’alah nabi shaleh kepada allah untuk memberikannya Mukjizat, agar kaumnya itu dapat mempercayai semua ajakan, ajaran dan risalah yang ia sampaikan,  yaitu berupa mengeluarkan seekor unta dari sebuah batu yang besar.
Walaupun hal tersebut sudah dibuktikan, namun kaumnya tetap tidak mau ikut dalam ajaran nabinya, bahkan kaumnya berencana membunuh unta tersebut, sedang nabi shaleh mengancam : “ barangsiapa yang berani mengganggu unta tersebut, maka tunggulah adzabnya”. Maka di bunuhlah unta tersebut tanpa memperdulikan akibat yang akan di dapatnya di kemudian hari.
Hingga siksaan dan adzab itu datang melanda kaum Tsamud yang berupa tanda-tanda, yaitu pada hari pertama bila mereka terbangun dari tidurnya akan menemui wajah mereka menjadi kuning dan berubah menjadi merah pada hari kedua dan hitam pada hari ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah yang pedih.
Begitu juga dengan adzab yang di turunkan kepada orang-orang yang membunuh unta tersebut, berupa Batu-batu berjatuhan di atas kepalanya yang tidak tahu dari mana arah batu tersebut. Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestin, meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis binasa, ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.







6.    NABI IBRAHIM AS

Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar (Tarih) bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan."
Semasa nabi ibrahim kecil, beliau sudah di ajak oleh ayahnya untuk berdagang berhala atau patung buatan ayahnya, namun yang terjadi adalah beliau mengahancurkan barang dagangannya itu ( Berhala ).
Di sisi lain. Nabi ibrahim ingin melihat bagaimana makhluk yang sudah mati dihidupkan kembali oleh allah. Maka di perintahlah ibrahim untuk menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain. Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan enpat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah Yang Maha Berkuasa dapat menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan         ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak     Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dpt menghalangi           atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yang difirmankan                            Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yang dikenhendaki " Fayakun".
Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah menyadarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat kepadanya dengan sikap sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yang halus ia datang kepada ayahnya menyampaikan bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan bodoh. Namun yang terjadi, ayahnya tidak menerima ajakannya bahkan nabi ibrahim di usir dari rumahnya.
   Kegagalan Nabi Ibrahim dalam usahanya menyedarkan ayahnya yang tersesat itu sangat menusuk hatinya karena ia sebagai putera yang baik ingin sekali melihat ayahnya berada dalam jalan yang benar.
ketetapan hatinya dan melemahkan semangatnya untuk berjalan terus    memberi penerangan kepada kaumnya untuk menyapu bersih persembahan-persembahan yang bathil dan kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan    dengan tauhid dan iman kepada Allah dan Rasul-Nya.
     Dan semasa itulah, nabi ibrahim menghancurkan semua berhala berhala yang ada di kerajaan raja nambrud untuk membuktikan mudjadalah nabi ibrahim, hinnga beliau di hukum dengan di bakar hidup-hidup. Namun allah memberikan mukjizat kepada ibrahim berupa tahan di bakar karena allah memerintahkan api tersebut untuk menjadi dingin.
Setelahnya beliau keluar dari bukit api yang menyala begitu besar, maka Para penonton upacara pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit api yang sudah padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan pakaiannya yang tetap berda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit jua pun. Mukjizat yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebahagian penduduk terhadap persembahan dan patung-patung mrk dan membuka mata hati banyak drp mrk untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak kurang drp mrk yang ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim.
Setelahnya, hal tersebut terjadi dan membawa para pengikut nabi ibrahim, maka terbukalah hati hati yang lain untuk memnebarkan hatinya, bahwa benar nabi ibrahim adalah utusan allah.
Beberapa tahun kemudian, usia nabi ibrahim pun semakin bertambah, hinnga akhirnyanbeliau menikahi seorang wanita yang sangat luar biasa, yakni  Sarah. Beberapa tahun lamanya, ibrahim dan sarah belum juga di karunia putra. Maka sarah pun memutuskan dan memerintahkan ibrahim untuk menikahi wanita lain untuk memiliki keturunan, maka dinikahi lah hajar, dan yang kemudian melahirkan seorang putra yang bernama ismail. Dan tidak lama, setelah ibrahim di karuniai seorang purta dari hajar, maka mengandunglah sarah, dan melahirkan seorang purta yang bernama ismail.
Dalam beberapa kurun waktu, maka turunlah wahyu dari allah lewat mimpi nabi ibrahim yang sedang tidur pulas untuk menyembelih putranya yakni ismail, putra yang sangat di sayanginya. Maka dengan rasa yang berat hati, namun hal ini adalah perintah allah, yang harus ia laksanakan sekalipun menyembelih anaknya sendiri.
Maka, ketika ibrahim akan menyembelih anakanya tersebut (Ismail) maka di tukarlah ismail dengan seekor kambing. Dan allah sangat salut dengan pengabdian ibrahim terhadap NYA.






7.    NABI LUTH AS
Nabi Luth AS adalah kemenakan Nabi Ibrahim AS. Ketika Nabi Ibrahim AS berhijrah dari kota Harran menuju Palestina bersama istri dan para pengikutnya, Luth bin Harun ikut bersama mereka. Ibrahim bersama Luth kemudian menuju Mesir di saat musibah kelaparan melanda Palestina. Setelah musibah itu mereda, mereka kembali dari Mesir dengan membawa ternak yang diberikan raja Mesir kepada mereka. Berhubung padang rumput yang ada tidak mencukupi bagi ternak yang banyak itu, maka sering timbul pertikaian antara gembala-gembala Ibrahim dan gembala-gembala Luth. Untuk mengatasi pertikaian ini, Ibrahim kemudian menawarkan kepada Luth memilih tempat lain untuk menggembalakan ternaknya. Luth memilih Yordania, dimana disana terdapat dua kota, yaitu Sadum dan Gomorrah, dan Luth menetap di kota Sadum.
Moral penduduk kota Sadum luar biasa rusaknya. Mereka melakukan berbagai kejahatan, seperti merampok, berzina, dan yang paling parah dan belum pernah dilakukan oleh seorang pun di antara anak-anak Adam, mereka memuaskan nafsu seksual dengan sesama jenis. Nabi Luth AS berdakwah untuk memerangi kezaliman itu. Namun ia tidak berhasil, bahkan istrinya termasuk orang yang melakukan penyimpangan kaumnya itu. Kebiadaban kaum Luth AS digambarkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabût: 28-29. Beberapa malaikat menuju Sadum
Nabi Luth AS kemudian berdoa kepada Allah SWT agar kaumnya diberi azab. Menurut Nabi Luth AS, itulah satu-satunya cara untuk membasmi umatnya agar akhlak yang rusak itu tidak menyebar ke umat-umat di wilayah lain, disamping sebagai pelajaran bagi umat di sekelilingnya. Doa Luth terkabul. Beberapa malaikat datang ke rumah Ibrahim AS sebagai tamu yang menyamar dalam bentuk pemuda-pemuda. Mereka memberitakan pada Ibrahim bahwa mereka akan membinasakan penduduk Kota Sadum disebabkan pembangkangan mereka terhadap Nabi Luth AS dan perbuatan-perbuatan keji mereka. Ibrahim sangat terkejut mendengar berita ini, karena disana terdapat putera saudaranya, yaitu Luth. Namun para malaikat itu mengatakan, "Kami tahu bahwa di sana terdapat Luth, dan bahwa kebinasaan tidak terjadi kecuali atas orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Allah. Adapun Luth dan keluarganya serta para pengikutnya, mereka itu pasti akan selamat, kecuali istrinya yang akan ditimpa siksaan seperti orang-orang kafir, dan kedudukannya sebagai istri Luth tidak bisa menyelamatkannya, karena buruk perbuatannya disamping ia mengkhianati suaminya serta terus membangkang dan berada dalam kekafiran". Kisah kedatangan para malaikat kepada Ibrahim AS ini terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabût: 30-32.
Malaikat bertamu ke rumah Luth. Para malaikat itu meninggalkan Ibrahim dan pergi ke kota Sadum. Mereka datang ke rumah Luth yang tidak mengetahui siapa sebenarnya para tamunya yang berwajah tampan itu. Hati Luth sangat cemas, karena ia khawatir tamu-tamunya itu akan diperkosa oleh kaumnya.  Tersebar berita di antara kaum Luth tentang kedatangan tamu-tamu yang tampan di rumah Luth, maka segeralah mereka datang ke sana dengan maksud berbuat maksiat.
Untuk melindungi para tamunya, Luth AS berusaha membujuk mereka dengan menawarkan putri-putrinya untuk dinikahi dengan syarat mereka tidak mengganggu tamu-tamunya. Namun kaum Luth tetap bersikeras melaksanakan niat mereka.
Ketika mereka tetap pada pendiriannya, maka malaikat-malaikat itu membutakan mata mereka hingga gagallah upaya mereka dalam keadaan terhina. Para malaikat itu pun akhirnya mengungkapkan kepada Luth tentang siapa mereka sebenarnya dan memberitahunya bahwa mereka datang untuk membinasakan kaumnya setelah membutakan mata mereka hingga mereka tak dapat menyelamatkan diri.
Adapun untuk Luth AS dan pengikutnya, para malaikat memerintahkan mereka untuk meninggalkan desanya di malam hari, karena azab Allah akan diturunkan di waktu subuh. Dan janganlah seorang pun di antara mereka menoleh ke belakang agar tidak melihat siksaan yang akan terjadi.
Kisah kedatangan para malaikat ke rumah Luth dan perbuatan kaum Luth diceritakan dalam Al-Qur'an surat Hûd: 77-81, Al-Ankabût: 33-34, dan Al-Qamar: 37.
Azab Allah terhadap kaum Luth AS. Di waktu subuh, turunlah azab yang amat dahsyat berupa bencana alam yang sangat mengerikan. Tanah desa tempat tinggal kaum Luth menjadi rendah dan turunlah hujan batu dari tanah keras menimpa mereka secara berturut-turut hingga mereka binasa. Hanya Nabi Luth AS dan kedua putrinya, serta para pengikutnya yang beriman, yang selamat dari bencana tsb. Siksa Allah telah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim dan fasik. Kisah azab terhadap kaum Nabi Luth AS terdapat dalam surat Al Anbiyâ: 74-75, Hûd: 82-83, dan Al-Qamar: 33-38.
Daerah yang ditimpa siksaan atas kaum Nabi Luth AS adalah daerah yang kita kenal sekarang sebagai Laut Mati atau Danau Luth.








8.    NABI ISMAIL AS
Nabi Ibrahim mengasingkan Hajar dan anaknya. Dengan kelahiran bayi Ismail, Siti Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim AS, berangsur-angsur merasa cemburu sehingga ia meminta kepada suaminya agar memindahkan Hajar dan anaknya ke suatu tempat yang jauh. Atas wahyu dari Allah SWT, Ibrahim AS memenuhi kehendak istrinya. Ia kemudian memindahkan Hajar dan bayinya ke tengah padang pasir di Mekah, dekat sebuah bangunan suci yang kemudian dikenal sebagai Ka'bah. Ia kemudian meninggalkan keduanya di tempat itu karena harus kembali ke Palestina untuk menemui Sarah. Dalam perjalanan pulang itu Ibrahim tak henti-hentinya memanjatkan doa memohon keselamatan bagi istri dan putra yang ditinggalkannya.
Mukjizat Air Zamzam. Setelah makanan yang ditinggalkan habis, Hajar bersusah payah mencari air. Atas pertolongan Allah SWT melalui malaikat Jibril, tiba-tiba di dekat Ismail muncul sebuah mata air yang bening. Mata air itulah yang dikenal sebagai sumur zamzam dan masih ada hingga saat ini.
Ismail yang sudah beranjak remaja sangat menggembirakan hati Ibrahim, namun kegembiraan itu tiba-tiba buyar karena perintah Allah SWT lewat mimpinya yang meminta agar anak kesayangannya itu disembelih. Mula-mula Ibrahim sangat sedih menerima mimpi itu, namun sebagai orang yang saleh dan taat ia berniat menjalankan perintah Allah SWT tsb dan kemudian menyampaikan berita itu kepada putranya. Tanpa ragu, Ismail meminta ayahnya untuk melaksanakan perintah itu.
Pada akhirnya, ketika hal tsb dilaksanakan, Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor kambing. Peristiwa ini selalu diperingati setiap tahun dengan anjuran menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha.
Nabi Ismail AS menikah dengan seorang anak pendatang baru di kawasan sumur zamzam. Anak itu berasal dari suku Jurhum. Ia kemudian menjadi penjaga sumur zamzam yang semakin hari semakin ramai dikunjungi orang. Menurut riwayat, Nabi Ismail AS meninggal dalam usia 137 tahun.
Kisah Nabi Ismail AS yang tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Ibrahim AS diceritakan di Al Qur'an dalam 30 ayat yang tersebar dalam 5 surat, diantaranya adalah surat Ibrâhîm: 35-40, dan Al-Baqarah: 124-129.



9.    NABI ISHAQ AS
Nabi Ishaq AS adalah salah satu putra Nabi Ibrahim AS dari istrinya yang bernama Sarah. Ishaq adalah kata dalam bahasa Ibrani yang berarti tertawa. Dalam Al Qur'an dikisahkan bahwa Sarah tertawa ketika mendapat keterangan bahwa dirinya akan memperoleh seorang anak laki-laki, sementara usianya sudah sangat lanjut, yaitu 90 tahun.
Tatkala Ibrahim merasa ajalnya hampir tiba, Ishaq belum menikah. Ibrahim tidak ingin menikahkan ia dengan wanita Kana'an yang tidak mengenal Allah dan asing di dalam keluarganya. Oleh sebab itu ia menugaskan seorang pelayan agar pergi ke Harran, Irak, dan membawa seorang perempuan dari keluarganya. Perempuan itu adalah Rafqah binti Batuwael bin Nahur. Nahur adalah saudara Ibrahim AS, sehingga Rafqah adalah putri kemenakan Ibrahim AS. Perempuan itu kemudian dinikahkan dengan Ishaq.
Setelah 20 tahun menikah, Ishaq dikaruniai 2 anak kembar, yang pertama diberi nama Al-Aish, yang kedua keluar dengan memegangi kaki saudaranya sehingga ia diberi nama Ya'qub.
Nabi Ishaq AS meninggal dalam usia 180 tahun dan dimakamkan di gua tempat ayahnya, Nabi Ibrahim AS, dimakamkan, yaitu di kota Al-Khalil.
Kisah Nabi Ishaq AS terdapat di Al Qur'an dalam surat Hûd: 69-74, Maryam: 49, dan As-Saffât: 112-113.











                        

10.    NABI YA’QUB AS
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Nabi Ya'qub AS adalah putra Nabi Ishaq AS, dan ia memiliki saudara kembar bernama Aish. Ayahnya lebih menyayangi Aish saudaranya karena ia lahir lebih dulu, sedang ibunya lebih menyayanginya karena ia lebih kecil.
Ketika usianya sudah sangat lanjut, Nabi Ishaq tak dapat melihat lagi. Ia sering dilayani oleh Aish yang pandai berburu dan sering mendapatkan kijang. Sedang Ya'qub sangat pendiam dan lebih senang berada di rumah mempelajari ilmu-ilmu agama.
Perselisihan Ya'qub AS dengan saudaranya
Suatu hari, Ishaq menginginkan suatu makanan, ia meminta Aish untuk mengambilkannya. Namun atas suruhan ibunya, Ya'qublah yang lebih dulu mengambilkan makanan itu untuknya. Setelah Ya'qub melayaninya, Ishaq lalu mendoakannya, "Mudah-mudahan engkau menurunkan nabi-nabi dan raja-raja."
Doa nabi adalah doa yang mustajab, dan memang kita ketahui dalam sejarah bahwa keturunan Ya'qub kelak akan melahirkan banyak para nabi dan raja.
Aish yang mengetahui bahwa saudaranya telah mendapat doa yang baik dari ayahnya menjadi iri. Ia pun marah dan bahkan mengancam akan membunuh Ya'qub supaya keturunannya tidak ada yang menjadi nabi dan raja.
Mengetahui hal ini, Rafqah kemudian menyuruh Ya'qub agar mengungsi ke tempat pamannya, Laban bin Batwil, di kota Harran, Irak.
Dalam perjalanan ke rumah pamannya, Ya'qub tidak berani berjalan di siang hari karena takut akan ditemukan dan disiksa oleh saudaranya. Ia hanya berani berjalan di malam hari, sedang bila tiba waktu siang ia beristirahat. Oleh sebab itulah ia juga dikenal dengan nama Israil, yang artinya berjalan di malan hari. Kelak keturunannya pun dikenal dengan nama Bani Israil.
Keturunan Ya'qub AS
Laban memiliki dua orang puteri, yang pertama bernama Leah, dan yang kedua bernama Rahel. Sebenarnya Ya'qub ingin menikah dengan Rahel, karena ia lebih cantik. Akan tetapi Laban mengatakan bahwa bukanlah kebiasaan mereka menikahkan yang kecil sebelum yang besar. Jika Ya'qub ingin menikahi Rahel maka ia harus menikahi Leah lebih dahulu, kemudian bekerja selama 7 tahun kepada Laban agar dapat meminang Rahel.
Saat itu hukum menikahi dua gadis sekandung diperbolehkan.
Kepada masing-masing puterinya, Laban memberi seorang sahaya perempuan. Kepada Leah ia memberikan sahaya perempuan bernama Zulfa, dan kepada Rahel ia memberikan sahaya perempuan bernama Balhah. Leah dan Rahel kemudian memberikan sahaya mereka untuk diperistri pula oleh Ya'qub, sehingga istri Ya'qub menjadi 4 orang.
Dari keempat istrinya ini Ya'qub AS memperoleh 12 orang anak lelaki.
Dari istrinya Leah, ia dikaruniai Ruben, Syam'un, Lewi, Yahuda, Yasakir, dan Zabulon.
Dari istrinya Rahel, ia dikaruniai Yusuf dan Bunyamin.
Dari istrinya Balhah, ia dikaruniai Daan dan Naftali.
Dari istrinya Zulfa, ia dikarunian Jaad dan Asyir.
Putra-putra Ya'qub inilah yang merupakan cikal bakal lahirnya Bani Israil. Mereka dan keturunannya disebut sebagai Al-Asbath, yang berarti cucu-cucu.
Sibith dalam bangsa Yahudi adalah seperti suku dalam bangsa Arab, dan mereka yang berada dalam satu sibith berasal dari satu bapak. Masing-masing anak Ya'qub kemudian menjadi bapak bagi sibith Bani Israil. Maka seluruh Bani Israil berasal dari putra-putra Ya'qub yang berjumlah 12 orang.
Dalam sibith-sibith ini kelak diturunkan para nabi, antara lain:
Sibith Lewi, di kalangan mereka terdapat Nabi Musa, Harun, Ilyas, dan Ilyasa.
Sibith Yahuda, di kalangan mereka terdapat Nabi Daud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, Isa.  Sibith Bunyamin, di kalangan mereka terdapat Nabi Yunus.
Setelah lewat 20 tahun Ya'qub tinggal bersama pamannya, ia pun meminta izin untuk kembali kepada keluarganya di Kana'an. Saat ia hampir tiba di Kana'an, ia mengetahui bahwa Aish saudaranya telah bersiap menemuinya dengan 400 orang, sehingga Ya'qub merasa takut dan mendoakannya serta menyiapkan hadiah besar bagi saudaranya itu yang dikirimkan melalui orang-orang utusannya.
Lunaklah hati Aish mendapat hadiah pemberian saudaranya. Kemudian ditinggalkannya negeri Kana'an bagi saudaranya lalu ia pergi ke Gunung Sa'ir.
Sedangkan Ya'qub, ia pergi kepada ayahnya Ishaq dan tinggal bersamanya di kota Hebron yang dikenal dengan nama Al-Khalil.
Dalam Al Qur'an, kisah Nabi Ya'qub AS secara tersendiri tidak ditemui, namun namanya disebut dalam kaitannya dengan nabi-nabi lain, diantaranya Nabi Ibrahim AS (kakeknya), dan Nabi Yusuf AS (putranya).






               
11.    NABI YUSUF AS

Yusuf yang paling tampan dan paling disayang oleh ayahnya menjadi sasaran iri hati sepuluh orang saudara-saudara lelakinya lain ibu (kecuali Bunyamin yang satu ibu dengan Yusuf). Mereka berencana mencelakakan Yusuf. Awalnya mereka berencana membawa Yusuf keluar dan membunuhnya. Tetapi oleh saran Yahudza (yang sebenarnya menyayangi Yusuf), akhirnya mereka mengubah rencana dengan membuang Yusuf ke suatu sumur agar diambil oleh kafilah dagang yang melewati daerah tersebut. Rencana mereka tersebut dilaksanakan dan berhasil. Sebelum pulang mereka mengambil baju Yusuf dan melumurinya dengan darah palsu. Kemudian, pada Nabi Ya’kub as. ayah mereka, dikatakan bahwa Yusuf tewas diterkam serigala. Nabi Ya’kub sangat sedih karena beliau tahu hal tersebut tidak benar. Beliau sebagai nabi tahu bahwa Yusuf dicelakakan saudara-saudaranya. Tetapi beliau bersabar. Yusuf dibawa oleh kafilah dagang tersebut dan dijual di Mesir. Salah seorang menteri kerajaan Mesir membelinya sebagai budak. Saat itu yang berkuasa di Mesir adalah seorang raja, bukan fir’aun. Ahli sejarah memperkirakan Nabi Yusuf ada di zaman Dinasti Hyksos sedang berkuasa. Setelah Yusuf dewasa, dia pun diangkat Tuhan menjadi rasul-Nya. Setelah itu, datang ujian dari Tuhan. Beliau terkena fitnah dengan Zulaikha, yaitu istri tuannya. Wanita itu menuduh Nabi Yusuf as. mau menodainya. Fitnah tersebut terbukti tidak benar, tetapi Nabi Yusuf tetap dipenjara untuk menjaga kehormatan tuannya. Di penjara beliau berjumpa dengan dua orang tahanan yang ingin mimpi mereka ditafsirkan. Nabi Yusuf yang memang diberi mukjizat dapat menafsirkan mimpi, dengan tepat dapat menafsirkan mimpi mereka. Tapi beliau masih berada dalam penjara hingga beberapa tahun kemudian sampai raja Mesir yang bermimpi. Nabi Yusuf pun menafsirkan mimpi raja dengan tepat, hingga akhirnya beliau dikeluarkan dari penjara, dimuliakan dan diangkat jadi bendahara negara Mesir. Setelah menjadi bendahara inilah, saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk mencari persediaan pangan karena saat itu sedang paceklik. Mereka yang tak lagi mengenal Nabi Yusuf pun meminta pertolongan pada beliau as. Nabi Yusuf menolong beliau dengan syarat mereka mau membawa adiknya (Bunyamin) ke Mesir. Akhirnya Nabi Yusuf bertemu kembali dengan adiknya. Setelah itu beliau pun meminta saudara-saudaranya membawa ayah dan ibu (tirinya) ke Mesir. Betapa berbahagianya Nabi Ya’kub as. setelah berpisah puluhan tahun dapat bertemu kembali dengan Nabi Yusuf as. Saudara-saudara Nabi Yusuf pun bertaubat pada ALLAH melalui ayah mereka dan ayah mereka pun mau memohonkan ampunan dari Tuhan untuk mereka. Kemudian seluruh keluarga mereka, Nabi Ya’kub, istri-istrinya, anak-anak dan cucu-cucunya pindah ke negeri Mesir, mengikuti Nabi Yusuf as. Inilah asal muasalnya Bani Israil berpindah ke Mesir. Setelah beratus tahun hidup di Mesir, kekuasaan berpindah. Dinasti Fir’aun kembali dapat merebut kekuasaan dan mengalahkan dinasti para raja Hyksos. Bani Israil yang tadinya hidup mulia sepeninggal Nabi Yusuf, bertukar nasib menjadi budak-budak Fir’aun. Jumlah mereka setelah ratusan tahun telah membesar menjadi ratusan ribu orang. Keadaan terus begini selama beberapa ratus tahun hingga ALLAH mengutus Nabi Musa as. dan Nabi Harun as. kepada Bani Israil.
12.    NABI AYYUB AS

Nabi Ayyub AS adalah salah seorang nabi yang terkenal kaya raya, hartanya melimpah, ternaknya tak terbilang jumlahnya. Namun demikian ia tetap tekun beribadah, gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita, terlebih dari golongan fakir miskin.
Para malaikat terkagum-kagum dengan kegigihan nabi ayyub yang sangat sabar, tabah dan ikhlas merelakan semua yang ia cintai telah pergi. Nabi ayyub, di pertama di uji oleh dengan jatuhnya kekayaan yang ia miliki, kemudian allah juga mengujinya dengan penyakit yang ia derita hingga semua anggota badannya tidak ada yang utuh, kecuali jantung/hati dan lidahnya yang selalu berdzikir kepada allah. Namun demikian ia tetap bersabar, penyakit yang dideritanya membuat ia di jauhi oleh temannya dan di asingkan. Namun walau pun anaknya telah tiada, tapi nabi ayyub masih memiliki istri yang setia dan juga sabar dalam melayani nabi ayyub
Semua ujian ini menjadikan nabi ayyub semakin bertambah kesabaran. Harapan, pujian dan rasa syukur nabi ayyub kepada Allah, akhirnya dibuat perumpamaan bagi orang-orang yang sabar.























13.    NABI SYU’AIB AS
Syu'aib adalah salah satu dari 4 nabi bangsa Arab. Tiga nabi lainnya adalah Hud, Saleh, dan Muhammad SAW. Ia seorang nabi yang dijuluki juru pidato karena kecakapan dan kefasihannya dalam berdakwah.
Nabi Syu'aib AS diutus ke tengah kaum Madyan yang tinggal di Ma'an, suatu daerah di pinggir Syam (sekarang Suriah), yang berbatasan dengan Hijjaz dan dekat Danau Luth. Sesuai namanya, bangsa Madyan adalah bangsa Arab yang bernasab dari Madyan bin Ibrahim AS.  Kaum ini menyembah Aikah, yaitu sebidang tanah padang pasir yang ditumbuhi sejumlah pohon.
Dakwah Nabi Syu'aib AS pada kaum Madyan. Masyarakat Madyan terkenal korup dan menjalankan praktek-praktek perdagangan yang curang. Mereka menggunakan alat ukur yang besar kalau membeli dan menggunakan alat ukur yang kecil kalau menjual, sehingga kekayaan bertumpuk pada segelintir orang saja. Dalam kondisi demikian, Nabi Syu'aib AS memperingatkan kaumnya agar meninggalkan praktek-praktek yang curang itu, tetapi ia ditanggapi dengan kasar, bahkan mereka mengancam akan menyiksa dan merajamnya jika ia tidak mau menghentikan dakwahnya.
Akhirnya Nabi Syu'aib AS dan pengikutnya pindah ke negeri lain, karena penduduk Madyan sudah tidak bisa diharapkan lagi. Beberapa saat setelah Nabi Syu'aib dan pengikutnya pergi, tiba-tiba penduduk Madyan dikejutkan oleh adanya gempa maha dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan.
Berdakwah pada kaum Ashabul Aikah. Nabi Syu'aib dan pengikutnya pindah ke negeri Aikah sesuai petunjuk Allah SWT yang memang menugaskannya berdakwah disana. Ternyata penduduk Aikah juga sama durhakanya dengan penduduk Madyan. Mereka menolak ajakan Nabi Syu'aib untuk menyembah Allah. Mereka bahkan mengejek dan menantang Nabi Syu'aib agar mensegerakan azab yang dijanjikan Allah. Karena kedurhakaan mereka ini, akhirnya turunlah azab Allah SWT berupa iklim panas yang membakar dan menyesakkan dada. Dengan sia-sia kaumnya lari kesana-kemari mencari tempat perlindungan.
Saat mereka kebingungan, tiba-tiba muncul segumpal awan hitam. Orang-orang menyangka bahwa itu adalah awan pertolongan. Ketika kaum durhaka itu bernaung di bawahnya, tiba-tiba awan itu mengeluarkan gemuruh yang dahsyat dan menghancurkan mereka semua.
Binasalah kaum yang durhaka itu. Satu pun tak ada yang tersisa. Hanya Nabi Syu'aib AS dan para pengikutnya yang bisa selamat berkat rahmat dan perlindungan Allah SWT. Kisah Nabi Syu'aib AS diceritakan dalam surat Asy-Syu'arâ': 176-191, Hûd: 84-95, Al-A'râf: 85-93, dan Al-Hijr: 78-79


14.    NABI MUSA AS
Nabi Musa diutus Allah untuk memimpin bangsa Israil kembali ke jalan tauhid. Musa adalah anak 'Imran. Ibunya, Yukabad binti Qahat, bersaudara dengan Nabi Harun, dilahirkan di Mesir pada masa pemerintahan Fir'aun (Manephtah).
Nabi musa lahir di bawah kekuasaan fir’aun yang apabila lahir sorang anak laki-laki, maka di bunuhnya, karena yukabad cemas dengan keadaan musa, maka yukabad hanyutkan nabi musa ke sungai nil, yang mana pada akhirnya musa di angkat oleh istrinya firaun sendiri yaitu siti asiyah.
Setelahnya musa di asuh oleh istri dari firaun sendiri yang nantinya akan menghancurkan kekuasaan firaun. Maka benarlah tanda-tanda nabi musa menunjukan bahwa ia adalah pemuda yang akan menghancurkan firaun. Saat berusia 40 tahun, Allah mengaruniakan hikmah dan llmu berupa kenabian dan risalah. Musa menyadari kezaliman dan kesesatan Raja Fir‘aun, sosok yang selama ini begitu dekatdengan dirinya. Musa pun mulai berdakwah.
Singkat cerita, Musa harus meninggalkan ibukota kekuasaan Fir'aun di Mesir (Thebes, Luxor) menuju negeri Madyan. Setelah menetap sekian lama di Madyan, Musa berangkat kembali menuju Mesir bersama istrinya. Saat berada di Bukit Tur, Musa melihatcahaya. Tenyata, itu adalah pertanda bahwa Allah hendak berdialog langsung dengan dirinya. Al-Qur'an memuat lengkap kisah ini dan wahyu yang diterima Musa.
Pada masa musa sedang berdakwah menyampaikan risalah dan ajarannya. Ketika beliau akan pergi ke mesir lagi setelahnya musa sudah dewasa, maka di kenali lah musa oleh para prajurit firaun dan ditahan.
Nabi musa di titah firaun untuk mengadu sihir, yang kemudian menang adalah nabi musa, setelahnya kalah maka firaun tidak menerimakan kekalahannya tersebut, hingga ia akan membunuh musa, lalu kaburlah musa beserta para pengikutnya ke arah laut, di mana allah menurunkan mukjizat yang  berupa dapat membelah laut dengan tongkatnya dengan seijin allah. Namun ketika firaun dan prajuritnya mengejar dan nabi musa sudah sampai di tepi laut sedangkan firaun masih di tengah laut, maka di tenggelamkanlah firaun beserta prajuritnya, sehingga laut tersebut menjadi merah, karena darah yang berasal dari para prajuritnya.
Namun, ketika firaun tenggelam, firaun mengakui bahwa benar musa adalah rasul allah. Sehingga selamatlah jasadnya hingga ke tepi laut, dan di mummi lah oleh para rakyatnya. Begitu juga dengan yang mengakui nya ( para prajurit ).
Musa meninggal dunia dan dimakamkan di Gunung Nibo (Ar-Raml Al-Ahmar) sebuah bukit yang terletak di sebelah timur Laut Mati (Buhairah Lut).
15.    NABI HARUN AS
Harun adalah kakak kandung dari Musa, maka silsilahnya adalah sebagai berikut Harun bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Yakub bin Ishak bin Ibrahim. Menurut situs web scribd.com, silsilahnya adalah sebagai berikut, Harun bin Imran bin Fahis bin 'Azir bin Lawi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Nabi Harun fasih berbicara
Baginda ialah kakak-beradik seibu Nabi Musa, diutuskan untuk membantu Musa memimpin Bani Israel ke jalan yang benar.
Firman Allah bermaksud: “Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebahagian rahmat Kami, iaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi.”
Harun dilahirkan tiga tahun sebelum Musa. Ia yang fasih berbicara dan mempunyai pendirian tetap sering mengikuti Musa dalam menyampaikan dakwah kepada Firaun, Hamman dan Qarun. Nabi Musa sendiri mengakui saudaranya fasih berbicara dan berdebat, seperti diceritakan al-Quran: “Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khuatir mereka akan berdusta.” Sepanjang peninggalan Nabi Musa untuk bermunajat di Thur Sina, Harun juga diberikan amanah untuk mengawasi dan memimpin penduduk Bani Israel daripada melakukan kemungkaran, apa lagi menyekutukan Allah dengan benda lain. Musa berkata kepada Harun: “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku dan perbaikilah, jangan kamu mengikuti jalan orang yang melakukan kerosakan.”
Bagaimanapun, sepanjang pemergian Musa ke Thur Sina, berlaku ujian terhadap Bani Israel. Sebilangan mereka menyekutukan Allah dengan menyembah anak lembu yang terbuat dari emas oleh Samiri. Mereka menyembah patung lembu itu selepas terpedaya dengan tipu helah Samiri yang menjadikannya sehingga boleh bercakap. Harun sudah mengingatkan mereka kelakuan itu adalah dosa besar, namun segala nasihat dan amaran berkenaan tidak dipedulikan.
Selepas bermunajat selama 40 hari, Musa kembali kepada kaumnya dan sungguh terkejut dengan perbuatan menyembah patung sapi itu. Musa bukan saja marah kepada kaumnya, malah Harun sendiri turut ditarik kepala dan janggutnya. Musa bertanya kepada Harun: “Wahai Harun, apa yang menghalangi engkau daripada mencegah mereka ketika engkau melihat mereka sesat? Apakah engkau tidak mengikut aku atau engkau menderhakai perintahku?”. Harun berkata: “Wahai anak ibuku, janganlah engkau renggut janggutku dan janganlah engkau tarik kepalaku, sesungguhnya aku takut engkau akan berkata, “engkau adakan perpecahan dalam Bani Israel dan engkau tidak pelihara perkataanku.” Kemudian Musa mendapatkan Samiri, lalu berkata: “Pergilah kamu dari sini bersama pengikutmu. Patung sapi itu yang menjadi tuhanmu akan aku bakar, kemudian aku akan hanyutkan ke dalam laut. Kamu dan pengikutmu pasti mendapat siksa.”
Nabi Harun hidup selama 122 tahun. Baginda wafat 11 bulan sebelum kematian Musa, di daerah al Tiih, iaitu sebelum Bani Israil memasuki Palestina. Mengenai Bani Israel, mereka memang degil, banyak soal dan sukar dipimpin, namun dengan kesabaran Musa dan Harun, mereka dapat dipimpin supaya mengikuti syariat Allah, seperti terkandung dalam Taurat ketika itu.
Selepas Harun dan Musa meninggal dunia, Bani Israel dipimpin oleh Yusya’ bin Nun. Namun, selepas Yusya’ mati, lama-kelamaan sebilangan besar mereka meninggalkan syariat yang terkandung dalam Taurat. Malah, ada kalangan mereka yang mengubah hukum di dalam kitab berkenaan, sehingga menimbulkan perselisihan dan perbedaan pendapat, akhirnya menyebabkan perpecahan Bani Israel.










                                





16.    NABI ZULKIFLI AS
Nama aslinya ialah Basyar, anak Nabi Ayyub AS dari istrinya Rahmah. Seperti ayahnya, Zulkifli juga mempunyai sifat yang sabar dan teguh dalam pendirian. Ia hidup di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang Raja yang arif bijaksana. Pada suatu hari Raja tsb mengumpulkan rakyatnya dan bertanya, "Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam beribadah?"
Tak ada seorang pun yang berani menyatakan kesanggupannya. Akhirnya anak muda bernama Basyar mengacungkan tangan dan berkata ia sanggup melakukan itu.
Sejak saat itulah ia dipanggil dengan Zulkifli yang artinya sanggup.
Nabi Zulkifli AS juga seorang raja. Di waktu malam ia beribadah dan di waktu siang ia berpuasa. Ia juga diangkat menjadi hakim. Tidurnya di waktu malam sangat sedikit sekali. Pada suatu malam, ketika ia hendak pergi tidur ada seorang tamu yang hendak mengganggunya. Mestinya saat itu adalah saat beristirahat bagi Zulkifli, tapi ia melayani tamunya dengan sabar.
"Ada apakah saudara kemari di malam hari?" tanya Zulkifli.
"Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok di perjalanan", jawab tamu itu.
"Datanglah besok pagi atau petang hari," kata Zulkifli.
Namun besok paginya orang itu tidak datang, padahal Zulkifli sudah menunggunya di ruang sidang. Petang harinya orang itu juga tidak datang, padahal ia telah menyatakan bersedia untuk datang.
Malam harinya, ketika Zulkifli sedang bersiap-siap untuk tidur, orang itu datang lagi.
"Mengapa waktu sidang dibuka kau tidak datang?" tanya Zulkifli.
"Orang yang merampok saya cerdik Tuanku. Jika waktu sidang dibuka, barang saya dikembalikan, jika sidang hendak ditutup, barang saya dirampasnya lagi", jawab orang itu.
Pada suatu malam, Raja Zulkifli sangat mengantuk. Ia telah berpesan pada penjaga agar menutup semua pintu dan menguncinya. Saat ia hendak membaringkan diri, terdengar suara pintu kamarnya diketuk orang.
"Siapa yang masuk?" tanya Zulkifli pada prajurit penjaganya.
"Tidak ada seorang pun Tuanku", jawab prajurit penjaganya dengan nada heran. Jelas tadi ia mendengar suara pintu diketuk. Lalu diperiksanya sekeliling rumah, ternyata ia menemukan seseorang. Ia merasa heran, jelas semua pintu telah terkunci rapat. Bagaimana orang itu bisa masuk?
"Kau bukan manusia, kau pasti iblis!" kata Zulkifli.
"Ya, aku memang iblis yang ingin menguji kesabaranmu. Ternyata memang benar, kau orang yang dapat memenuhi kesanggupanmu dulu."
Memang demikianlah adanya. Zulkifli adalah Nabi yang sabar, selalu mempergunakan akal sehatnya, tidak pernah marah kepada para tamunya. Dikisahkan bahwa suatu hari terjadi peperangan antara negerinya dengan pemberontak yang durhaka kepada Allah. Raja Zulkifli memerintahkan prajurit dan rakyatnya untuk pergi ke medan juang. Tapi apa yang terjadi? Ternyata rakyatnya takut berperang. Mereka takut mati.
Rakyatnya hanya mau berperang jika Zulkifli mau mendoakan kepada Allah agar Allah menjamin hidup mereka, agar mereka tidak mati. Mendengar itu Zulkifli tidak lantas marah, bahkan ia pun bersedia memenuhi permintaan rakyatnya untuk berdoa kepada Allah. Maka Allah mewahyukan kepadanya, "Aku telah mengetahui permintaan mereka, dan aku mendengar doamu. Semua itu akan Kukabulkan."
Akhirnya dalam peperangan itu mereka memperoleh kemenangan, dan sesuai janji Allah, tidak satu pun dari mereka yang mati di medan juang.
Nama Nabi Zulkifli hanya 2 kali disebut dalam Al Qur'an, yaitu dalam surat Al-Anbiyâ ayat 85 yang artinya: "Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar." dan surat Sâd ayat 48 yang artinya: "Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik."






                      







17.    NABI DAUD AS
Daud lahir di Betlehem-Palestina saat kaumnya, Yahudi, mengalami krisis kepemimpinan. Ia keturunan Yahudza, salah seorang anak Nabi Yakub.
Saat itu kekuasaan berada di tangan Jalut (Goliath) pemimpin bangsa Palestina yang digambarkan memiliki sosok tubuh tinggi besar. Pada masa tersebut, bangsa Palestina tidak menuhankan Allah seperti yang diajarkan Musa dan para rasul terdahulu. Kegelisahan kaum Yahudi memuncak karena "tabut" milik mereka hilang.
Tabut adalah kotak berisi kitab Taurat yang menjadi simbol kepemimpinan Yahudi. Pemuka masyarakat setempat, Samuel, meyakinkan kaumnya bahwa "tabut" itu akan kembali dan agar mereka mengangkat Thalut menjadi raja.
Thalut seorang Yahudi biasa dan sangat sederhana. Kaum Yahudi sempat menolak usulan Samuel, namun akhirnya mereka menyepakatinya. Bagi bangsa Palestina, pengangkatan Thalut sebagai raja bagai sebuah pemberontakan.
Perang pun terjadi. Jalut memimpin sendiri pasukannya. Di pihak Yahudi, Daud yang masih remaja ikut bertempur bersama dua kakaknya. Dengan mengandalkan kecerdikan, Daud bahkan mampu membunuh Jalut. Ia diyakini menggunakan semacam ketapel sebagai senjata.
‫Daud lalu diangkat menjadi Panglima Perang Israel, dan dinikahkan dengan putri Thalut. Popularitasnya di kalangan rakyat pun melesat yang memunculkan rasa iri pada Thalut serta anak-anak lelakinya. Beberapa kali upaya pembunuhan dilakukan, namun gagal.
Pada saat yang sama, bangsa Palestina juga terus berupaya untuk kembali merebut kekuasaan. Thalut disebutkan tewas bunuh diri di pertempuran itu. Daud tampil menjadi raja. Melalui perang, ia mengalahkan saudara iparnya yang juga mengincar posisi itu. Sebagaimana Yusuf, Daud adalah rasul yang juga menjadi penguasa.
Di masanya, kerajaan tumbuh kuat dan masyarakat menjadi makmur. Daud juga dikenal sebagai pemimpin yang adil. Ia mengembangkan sistem hukum sebagai pijakan bermasyarakat.
Dalam pemerintahannya, ilmu metalurgi -ilmu tentang logam- juga berkembang pesat. Sejak itu, masyarakat Yahudi menjadikan Daud sebagai idola mereka hingga sekarang. Daud menjadi simbol bahwa kecerdikan (Yahudi) akan mengalahkan kekuatan apapun. Lambang kerajaan Daud, bintang bersudut enam, kini dijadikan lambang dan bendera Israel.
Beberapa kisah juga dikaitkan dengan Daud. Di antaranya adalah bencana yang menimpa masyarakat nelayan Ailah. Konon Daud telah memperingatkan mereka untuk tidak menangkap ikan di hari Sabtu. Hari itu adalah hari ibadah. Namun mereka melanggar hingga terjadi bencana reruntuhan -mungkin gempa- yang menewaskan seluruh penduduk.
Pertempuran pasukan Thalut dan Jalut yang menjadikan Daud pahlawan itu tampaknya merupakan perang pertama bangsa Yahudi dan Palestina yang terkisahkan.
Pertikaian yang terus berlarut hingga sekarang. Hanya posisinya yang bertolak belakang. Dulu kalangan Yahudi yang umumnya memegang ajaran untuk mengesakan Allah, sekarang bangsa Palestina.


















18.    NABI SULAIMAN AS
Sulaiman merupakan anak Nabi Daud Sejak kecil lagi baginda telah menunjukkan kecerdasan dan ketajaman pikirannya. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 970 SM. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Ia wafat di Rahbaam, Baitul Maqdis-Palestina. Pernah memutuskan perkara antara dua orang yang berselisih, yaitu antara pemilik kebun dan pemilik kambing.
Sulaiman diangkat menjadi raja di kerajaan Israil. Ia berkuasa tak hanya atas manusia, namun juga atas binatang dan makhluk halus seperti jin dan lain-lain. Baginda dapat memahami bahasa semua binatang
Istana Nabi Sulaiman sangat indah. Dibangun dengan gotong royong manusia, binatang, dan jin. Dindingnya terbuat dari batu pualam, tiang dan pintunya dari emas dan tembaga, atapnya dari perak, hiasan dan ukirannya dari mutiara dan intan, berlian, pasir di taman ditaburi mutiara, dan sebagainya.
Nabi Sulaiman dianugerahkan Allah kebijaksanaan sejak remaja. Ia juga memiliki berbagai keistimewaan, termasuk mampu berbicara, memahami dan bahasa hewan sehingga semua makhluk itu mengikuti kehendaknya.Ia juga dapat menundukkan jin dan angin, sehingga dapat disuruh melakukan apa saja, termasuk mendapatkan tembaga cair yang selalu keluar dari perut bumi untuk dijadikan perkakasan, bangunan istana, benteng, piring-piring besar dan tungku-tungku.
Nabi Sulaiman memiliki Burung Hud-hud ( sejenis pelatuk ) sebagai pengantar surat kepada Ratu Bilqis untuk mengikuti ajarannya. Sehingga dia berhajat untuk berjumpa sendiri dengan Sulaiman. Keinginan Ratu Bilqis untuk datang itu diketahui Nabi Sulaiman terlebih dulu. Beliau segera memerintahkan seluruh tentaranya yang terdiri dari manusia, hewan dan jin untuk membuat persiapan bagi menyambut kedatangan Ratu Balqis. Nabi Sulaiman kemudian menitahkan untuk memindahkan singasana Ratu Balqis ke istana beliau. Beberapa lamanya kemudian, ratu bilqis menyukai nabi sulaiman, maka di nikahilah.
Kisah Sulaiman dan tentaranya yang terdiri daripada manusia, hewan dan jin dalam menjalankan dakwah Allah terhadap Ratu Balqis. Kematian beliau berlainan dengan manusia biasa. Nabi Sulaiman wafat dalam keadaan duduk di kerusi, dengan memegang tongkat sambil mengawasi dan memperhatikan jin yang bekerja.


19.    NABI ILYAS AS
Nabi Ilyas AS adalah keturunan ke-4 dari Nabi Harun AS. Ia diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya, Bani Israil, yang menyembah patung berhala bernama Ba'al. Berulang kali Nabi Ilyas AS memperingatkan kaumnya, namun mereka tetap durhaka.
Karena itulah Allah SWT menurunkan musibah kekeringan selama bertahun-tahun, sehingga mereka baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas AS itu benar. Setelah kaumnya tersadar, Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT agar musibah kekeringan itu dihentikan. Namun setelah musibah itu berhenti, dan perekonomian mereka memulih, mereka kembali durhaka kepada Allah SWT. Akhirnya kaum Nabi Ilyas AS kembali ditimpa musibah yang lebih berat daripada sebelumnya, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan.

















20.    NABI ILYASA AS
Setelah Nabi Ilyas AS meninggal dunia, ia digantikan oleh anak angkatnya yang bernama Ilyasa. Nabi Ilyasa AS dianggap oleh umat Yahudi dan Kristen. Ia hidup sekitar 885-795 M diangkat menjadi nabi pada tahun 830 SM dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan orang-orang Amoria di Panyas, Syam.
Nabi ilyasa melanjutkan misi ayah angkatnya dan kaumnya kembali taat kepadanya. Selama masa kepemimpinan Nabi Ilyasa ini kaum Bani Israil hidup rukun, tentram, makmur, karena berbakti dan bertakwa kepada Allah. Akan tetapi setelah ia wafat, kaumnya kembali durhaka. Akhirnya kaumnya dilanda kesengsaraan, dan pada saat-saat seperti itu lahirlah Nabi Yunus AS.
Nabi Ilyasa melaksanakan dakwah setelah Nabi Ilyas wafat. Karenanya dalam berdakwah ia berpegang pada syari'at dan metode nabi Ilyas. Al Qur'an tidak menguraikan tentang Nabi Ilyasa. Hanya dijelaskan.

"Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik."(Q.S. Shaad : 48)

Nabi ini termasuk hamba Allah yang terbaik. Konon nabi inilah yang disebut dalam kitab Taurat. Di antara mukjizatnya adalah menghidupkan kembali orang yang telah mati.

Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan yang sama dengan Musa, Harun serta Ilyas. Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Yordania. Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah menderita sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas meninggal. Ilyasa kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa.



21.    NABI YUNUS AS
Nabi Yunus bin Mata diutus oleh Allah SWT untuk menghadapi penduduk Ninawa, suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Berulang kali Nabi Yunus AS memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau berubah, apalagi karena Nabi Yunus AS bukan dari kaum mereka. Hanya ada 2 orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana. Nabi Yunus AS meninggalkan kaumnya
Karena tak mendapat sambutan yang baik dari penduduk Ninawa, Nabi Yunus memberi ultimatum pada kaumnya, jika dalam tempo 30 hari mereka tidak mau insyaf, tidak bertaubat kepada Allah, maka akan diturunkan siksa. Akan tetapi Allah mencela batas waktu yang ditetapkan Nabi Yunus, dan memerintahnya untuk menambahnya menjadi 40 hari. Nabi Yunus pun menuruti perintah Allah, dan mengabarkan pada kaumnya bahwa batas waktu mereka diubah menjadi 40 hari. Tetapi rupanya kaumnya tidak menggubris tenggang waktu itu. Mereka malah menantang dan berani menunggu datangnya siksa itu.
Karena kesal, Nabi Yunus lalu pergi meninggalkan penduduk Ninawa menuju suatu tempat. Sepeninggal Nabi Yunus AS, setelah 40 hari tiba-tiba muncullah awan gelap di pagi hari, semakin siang mereka melihat cahaya merah seperti api hendak turun dari langit. Mereka sangat ketakutan. Berbondong-bondong mereka mencari Nabi Yunus, tapi tak ada seorang pun yang tau dimana keberadaannya.
Mereka lalu bertobat dan berdoa dengan khusyu kepada Allah. Semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, tak ketinggalan juga anak-anak saling menangis dan mengembalikan barang-barang rampasan kepada pemiliknya. Maka Allah SWT menerima taubat mereka, dan mencabut kembali azab-Nya. Nabi Yunus AS dalam perut ikan. Setelah meninggalkan kaum Ninawa, Nabi Yunus AS tiba di suatu tempat di pinggir laut. Disana ia menjumpai sejumlah orang yang bergegas naik perahu. Nabi Yunus meminta izin pada mereka agar diperbolehkan ikut, dan mereka mengizinkannya. Namun ketika berada di tengah laut tiba-tiba badai menerjang. Sang Nahkoda meminta salah satu dari penumpang untuk turun agar yang lain terselamatkan. Setelah diundi berkali-kali, selalu nama Nabi Yunus AS yang keluar, sehingga ia pun pasrah. Ia menganggap bahwa itu sudah kehendak Allah SWT, dan ia pun terjun ke laut.
Begitu melompat ke laut, tiba-tiba seekor ikan besar menelannya dan membawanya ke pantai. Di dalam perut ikan itu Nabi Yunus menyadari kesalahannya telah meninggalkan kaumnya. Ia pun berdoa dan bertaubat kepada Allah memohon ampunannya. Atas kesungguhan doanya, maka sesampainya di pantai, Nabi Yunus dikeluarkan kembali dari perut ikan dalam keadaan sakit dan lemah. Setelah Allah mengembalikan kesehatan dan kekuatannya, Nabi Yunus AS mendapat wahyu agar kembali ke Ninawa untuk membina kaumnya yang sudah sadar itu. Kisah Nabi Yunus AS terdapat di Al Qur'an dalam surat Yûnus: 98, As-Saffât: 139-148, dan Al-Anbiyâ: 87-88.
22.    NABI ZAKARIA AS
Nabi Zakaria AS adalah pemimpin Bani Israil. Ia sangat mendambakan seorang anak, namun ia merasa pesimis karena usianya yang sudah sangat lanjut. Nabi Zakaria AS lalu berdoa kepada Allah SWT agar diberi seorang anak. Akhirnya doanya terkabul. Di usianya yang ke-90, ia dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama Yahya.
Ketika mendengar kabar yang dibawa oleh malaikat bahwa ia akan dikaruniai anak dan istrinya akan segera mengandung, Zakaria sempat merasa tidak yakin, lalu ia memohon kepada Allah SWT agar diberi tanda untuk mengetahui bilamana istrinya telah hamil. Maka Allah memberitahukan kepadanya bahwa tandanya ialah dia tidak akan dapat berbicara dengan manusia dan bertukar pikiran kecuali dengan isyarat tangan, mata, menggoyangkan kepala atau semacam itu, dan hal itu berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Selama 3 hari itu, hendaklah ia memperbanyak tasbih di waktu pagi dan petang, karena meskipun tidak dapat berbicara dengan orang lain, namun ia tetap dapat beribadah dan bertasbih. Kisah ini tedapat dalam surat Maryam: 7-11.
Zakaria adalah paman dan wali pemelihara Maryam binti Imran. Imran adalah salah seorang penguasa dan Ulama Bani Israil yang meninggal dunia ketika Maryam masih dalam kandungan ibunya. Maryam adalah gadis suci yang setiap hari selalu beribadah kepada Allah SWT di mihrabnya di Baitulmakdis. Sesuai nazar yang diucapkan ibunya sejak Maryam masih dalam kandungan, hak pemeliharaan Maryam diperoleh Nabi Zakaria AS melalui undian karena begitu banyaknya ulama Bani Israil yang ingin menjadi wali gadis suci itu.
Ketika memelihara Maryam, banyak keanehan yang dialami Nabi Zakaria AS yang semakin meyakinkannya bahwa Maryam berada dalam pemeliharaan Allah SWT. Antara lain Nabi Zakaria AS menyaksikan bahwa dalam mihrab Maryam terdapat buah-buahan musim panas, padahal tidak seorang pun dapat masuk kesana, lagipula saat itu adalah musim dingin. Maryam mengatakan bahwa buah-buahan itu datang dari Allah SWT. Kisah kelahiran Maryam dan pemeliharaan Nabi Zakaria AS terhadapnya terdapat dalam surat Ãli-'Imrân: 35-37 dan 42-44.
Wafatnya Nabi Zakaria AS Yahya putra Zakaria meninggal lebih dulu daripada ayahnya. Setelah kematian Yahya, perhatian orang-orang yang beriman beralih kepada Nabi Zakaria AS yang sudah tua. Mereka meminta pendapat tentang masalah pernikahan antara ayah dan kemenakan yang ingin dilakukan oleh Raja Hirodus, namun sama seperti Nabi Yahya AS, Nabi Zakaria AS juga tetap berpegang teguh pada syariat Taurat bahwa pernikahan semacam itu diharamkan.
Akibat sikapnya ini, Raja Hirodus menjadi marah dan memerintahkan prajuritnya untuk menangkap Nabi Zakaria AS. Namun rakyat melindungi nabi yang sudah berusia lanjut itu. Sampai pada suatu hari, Nabi Zakaria AS bersembunyi di sebuat hutan, mendadak hutan itu dikepung oleh bala tentara Hirodus yang dibantu tentara Romawi. Nabi Zakaria AS melihat sebuah pohon besar yang bagian tengahnya membelah. Masuklah ia ke dalam pohon itu, sehingga tentara Hirodus tak dapat menemukannya.
Tetapi iblis yang menyerupai wujud manusia memberitahukan tempat persembunyian Nabi Zakaria AS ini kepada tentara Hirodus. Para prajurit itu sebenarnya tidak terlalu percaya, namun mereka menggergaji pula pohon yang dimaksud. Mendadak dari pohon itu keluar darah. Dengan demikian mereka mengira telah membunuh Nabi Zakaria AS.
Benarkah demikian?
Hanya Allah SWT yang Maha Tahu apa sebenarnya yang telah menimpa diri Nabi Zakaria AS.









                      








23.    NABI YAHYA AS
Nabi Yahya AS adalah putra tunggal Nabi Zakaria AS. Meskipun ia dilahirkan oleh pasangan yang sudah sangat tua, namun ia tetap tumbuh sebagai manusia yang normal dan sehat. Kisah kelahiran Nabi Yahya AS terdapat dalam surat Ali-'Imrân: 38-41.
Oleh kaumnya, Nabi Yahya AS dikenal sebagai orang alim, menguasai soal-soal keagamaan, dan hapal kitab Taurat, dan menjadi hakim dalam hukum agama. Dalam usahanya menegakkan kebenaran, Yahya dikenal sangat berani.
Pada masa itu, Hirodus, penguasa Palestina, merencanakan menikah dengan kemenakannya sendiri, Hirodia. Hirodia sendiri merasa senang jika diperistri oleh seorang raja. Ia adalah seorang gadis yang haus kekuasan dan harta.
Yahya melarang pernikahan ini karena bertentangan dengan syariat kitab Taurat dan Zabur. Seluruh istana pun gempar, mereka setuju dengan pendapat Yahya. Raja menjadi malu dan murka. Ia dan Hirodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Yahya, bahkan bila perlu membunuhnya.
Maka suatu hari, dengan berdandan cantik Hirodia datang menemui Yahya di rumahnya. Ia mencoba merayu Yahya untuk melakukan perbuatan mesum. Ia berharap sesudah melakukan perbuatan nista itu Yahya akan menjadi penurut dan tidak lagi menentang pernikahannya dengan Raja Hirodus. Tentu saja rayuan ini ditolak dengan tegas oleh Yahya. Pemuda itu tidak tergoda sedikit pun, bahkan sebaliknya ia merasa jijik dengan sikap Hirodia yang sangat tidak bermoral itu. Ia mengusir Hirodia dengan suara sangat keras seolah menggelegar di telinga Hirodia. Hirodia merasa malu dan terhina sekali, karenanya ia merasa dendam dan sangat membenci Yahya.
Ia lalu memfitnah Yahya dengan mengadu kepada Hirodus bahwa Yahya telah mencoba memperkosanya. Tentu saja fitnahan Hirodia ini membakar kemarahan Raja Hirodus. Ia mengutus bala tentaranya untuk memenggal kepala Yahya. Para tentara itu sebenarnya keberatan, namun jika menolak mereka diancam dengan hukuman yang sangat berat. Maka dengan segala cara mereka berusaha menangkap Yahya, membawanya ke penjara dan memenggal kepalanya disana.
Nabi Yahya AS dikenal sebagai seorang pembabtis, yaitu memandikan orang-orang berdosa yang bertaubat di tepi sungai Yordan. Pemandian itu bukan berarti mensucikan dosa, melainkan hanya sebagai tanda bahwa orang yang dimandikan telah bertaubat. Jadi taubatnya inilah yang insya Allah akan mensucikan dosanya.


24.    NABI ISA AS
Nabi Isa adalah keturunan Daud dan Sulaiman. Dialah rasul dari kalangan Bani Israel yang pengaruhnya menyebar hingga di luar kalangan Yahudi. Tahun kelahirannya hingga kini dijadikan dasar perhitungan
kalender Masehi. Adapun tanggal kelahirannya tidak pernah dinyatakan secara jelas. Yang pasti bukan tanggal 25 Desember yang sekarang diperingati sebagai Hari Natal, karena penentuan tanggal itu lebih dikaitkan dengan mitologi serta perhitungan astronomi menyangkut perubahan posisi bumi terhadap matahari. Kisah Isa diawali dari peristiwa kedatangan malaikat menemui Maryam yang tinggal di kamarnya di Baitul Maqdis.
Maryam menyangka malaikat itu adalah laki-laki yang hendak menggodanya. Tapi sang malaikat menyatakan dirinya hanya diutus Allah untuk menyampaikan kabar bahwa Maryam akan punya putra. Sebuah kabar yang sempat tak dipercayai Maryam karena dirinya seorang perempuan baik-baik dan tak pernah berhubungan dengan laki-laki. Atas kehendak Allah, Maryam pun hamil.
Baru menjelang abad 21, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan bahwa secara teoritis manusia dapat mempunyai anak tanpa harus ada pertemuan antara sperma dengan sel telur, yakni dengan teknik kloning. Sekarang pun ilmu pengetahuan belum mampu menyingkap sepenuhnya fenomena kehamilan Maryam tersebut.
Pada masa itu, kehamilan Maryam merupakan kontroversi besar. Dengan menanggung beban hujatan masyarakatnya, Maryam meninggalkan Baitul Maqdis. Kalangan Nasrani meyakini Maryam melahirkan Isa di tempat pengasingannya di Baitullahim (Betlehem). Quran hanya menjelaskan saat Maryam berlindung di bawah pohon korma.
Allah memerintahkan Maryam untuk menjejakkan kaki untuk memperoleh air minum, serta menggoyang pohon itu untuk mendapatkan makanan. Kelahiran Isa mengundang tudingan keras pada Maryam. Mereka menganggap Maryam telah mencemarkan nama baik keluarganya karena mempunyai anak tanpa suami. Sekali lagi mukjizat terjadi. Isa yang masih bayi tiba-tiba berbicara menjelaskan mukjizat Allah tersebut.
Nabi Isa juga memperlihatkan sejumlah mukjizat lagi ketika dewasa. Diantaranya adalah ketika ia membentuk seekor burung dari tanah liat dan burung itu tiba-tiba hidup. Ia -atas izin Allah-menghidupkan orang mati, menyembuhkan kebutaan seseorang yang dideritanya sejak lahir, serta mendatangkan makanan yang semula tak ada. Dengan berbagai mukjizat itu, Isa segera memperoleh pengikut yang banyak.
Hal demikian mencemaskan kaum elit di wilayah Palestina tersebut, baik terhadap Romawi yang berkuasa maupun kalangan pendeta Yahudi. Militer saat itu segera memburu Isa dengan bantuan Yudas, seorang pengikut Isa yang berkhianat. Rumah persembunyian Isa diketahui.
Nabi Isa pun digrebek. Di sinilah perbedaan pendapat kalangan Nasrani dan Islam mulai terjadi. Kalangan Nasrani meyakini Isa tertangkap dan dihukum salib. Penyaliban itu dianggap sebagai simbol pengorbanan Isa demi menebus dosa umat manusia. Sedangkan Quran menjelaskan bahwa yang ditangkap dan kemudian disalib bukanlah Isa melainkan orang yang wajahnya serupa Isa.
Banyak kalangan menunjuk ucapan orang yang hendak dihukum salib "Eli, Eli lama sabakhtani (Tuhan….. ) sebagai bukti bahwa yang disalib tersebut bukanlah Isa. Mereka bahkan meyakini yang tersalib adalah Yudas.
Tentang keberadaan Isa kemudian, para ahli tafsir meyakini bahwa Isa "diangkat Allah" ke akhirat. Sedangkan Jamaah Ahmadiyah berpendapat bahwa Isa lolos dari kepungan tersebut, lalu menyamar sebagai orang biasa, dan wafat secara wajar.









                                   






25.    NABI MUHAMMAD SAW

Nabi Muhammad merupakan nabi dan rasul terakhir, dapat dikatakan, rasulullah adalah nabi akhir jaman, dimana semua kehidupan akan di tutup. Nabi muhammad saw lahir di tengah jaman jahilliyah, dan pada waktu rasulullah di lahirkan di mekkah terjadi perang berkendaraan gajah, maka rasulullah lahir pada hari senin tanggal 12 Rabbiul Awal Tahun Gajah. Ayah rasullullah bernama Abdullah bin Abdul Muthalib yang wafat sebelum rasulullah di lahirkan, dan ibu nya yang bernama Siti Aminah. Kehadiran rasulullah disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka’abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.
Setelah rasulullah di lahirkan, maka pada waktu itu tejadi lah wabah penyakit di mekkah, dan kemudian di bawahlah rasulullah oleh orang yang menyusuinya yaitu Halimah tulsa’diah. Hingga akhirnya rasulullah di bawa oleh halimah tulsa’diah, maka wafatlah ibunya. Setelahnya ibu muhammad wafat, maka di bawalah rasullah ke kakeknya, yaitu Abdul Muthalib. Setelahnya di asuh oleh kakeknya, maka tidak lama kemudian kakek rasuulullah pun juga wafat. Hingga pada akhirnya muhammad tinggal dengan pamannya yaitu abu thalib.
Abu thalib adalah seorang pedagang, hingga muhammad pun di ajak pula untuk berdagang. Dalam jangka waktu yang lama rasulullah berdagang, maka bertemulah rasulullah dengan Siti khadijah. Pada waktu itu, usia rasulullah 25 thn, sedangkan Khadijah 40 thn.
Rasulullah berdakwah kepada ummatnya pertama di mekkah selam 10 tahun, dan di madinah 13 tahun pada. Rasulullah ke sana kemari demi menyebarkan risalah agama allah, dengan penuh ketekunan dan kesabaran di depan umatnya yang sangat jahilliyah.
Rsaulullah menerima wahyu pertamanya tepatnya di Guha Hiro. Wahyunnya itu berupa seruan malaikat jibril kepada rasulullah, yaitu iqra iqra iqra yang artinya bacalah. Rasulullah menerima wahyu pertamanya yaitu Surat Al’alaq.
Rasulullah sedih karena di tinggal wafat oleh  kedua orang yang ia cintai, yaitu Khadijah dan Abi thalib. Hingga pada tahun itu adalah tahun rasulullah berduka cita.
Raulullah telah wafat pada bulan Jun tahun 632 M/12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah. Baginda wafat setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai rasul dan pemimpin negara. Rasulullah berjaya membawa manusia ke jalan yang benar dan menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab, berilmu dan berkebolehan. Rasulullah adalah contoh terbaik bagi semua manusia sepanjang zaman.

Tidak ada komentar: